Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/10/09

Selasa, 9 Oktober 2007

Bacaan   : Yosua 2
Setahun : Yesaya 32-33; Kolose 1
Nas       : Tuhan, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah (Yosua 2:11)

WAKTUNYA BERCERITA

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Rahab, seorang wanita tunasusila yang tinggal di kota penyembah berhala, Yerikho, membuka rumahnya bagi para mata-mata Israel? Dan, dari manakah ia memperoleh keberanian untuk menyebut Allah orang Israel sebagai Allahnya sendiri?

Perubahan yang hampir tak mungkin terjadi ini sesungguhnya didorong oleh berbagai kisah yang telah ia dengar mengenai kenyataan dan kuasa Allah. Meskipun dikelilingi penyembahan berhala dan kejahatan, hati Rahab tertarik kepada Allah. Sebagaimana yang dikatakannya kepada para mata-mata, "Kami mendengar, bahwa Tuhan telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori" (Yosua 2:10).

Dalam kondisi normal, kota Yerikho yang berbenteng tinggi hampir tak mungkin dikalahkan. Namun demikian, kota itu menjadi tak berdaya karena cerita-cerita yang luar biasa mengenai kuasa Allah. Jauh sebelum para utusan Allah tiba, kesombongan dalam kebudayaan musuh Israel ini larut dalam ketakutan saat mereka berhadapan dengan orang-orang kepunyaan Allah yang kisahnya telah banyak mereka dengar (ayat 11). Dan di dalam tembok, satu hati penyembah berhala berbalik untuk menerima Allah Israel dan memainkan peranan strategis dalam kemenangan Israel yang mengherankan.

Marilah kita menceritakan kebesaran Allah dengan berani. Anda tidak pernah tahu hati siapa yang mungkin siap untuk menanggapinya! -- JMS

JANGAN MALU; CERITAKANLAH KEBESARAN ALLAH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org