Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/09/26

Rabu, 26 September 2007

Bacaan   : Galatia 5:1-6
Setahun : Yesaya 1-2; Galatia 5
Nas       : Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu (Yohanes 8:32)

YESUS MEMBEBASKAN KITA

Setelah zaman Rasul Paulus, barangkali belum ada orang lain yang menuliskan pengalamannya pada saat mengalami tekanan rohani secara jelas, selain ahli teologi terkenal bernama Agustinus (354-430 M). Meskipun dikaruniai kepandaian yang luar biasa, di masa mudanya ia pernah berkubang dalam kebobrokan moral yang sangat parah.

Sambil mengenang masa lalu, Agustinus mengisahkan pergumulannya, "Saya diikat oleh rantai besi kehendak saya sendiri. Saya cenderung menjadi seorang penderita yang patah semangat, bukannya orang yang memiliki kemauan untuk bangkit. Kehendak itu menjadi senjata makan tuan bagi saya, karena saya telah menjadi apa yang sesungguhnya tidak saya kehendaki."

Banyak di antara kita yang pernah menjalani pergumulan serupa. Kita ingin terbebas dari dosa, tetapi ternyata kita selalu mendapati diri tidak mampu mematahkan rantai kehendak kita. Kemudian, ketika kita percaya kepada Yesus, kita dibebaskan dan dapat menyuarakan kembali lirik kidung pujian karya Charles Wesley: "Lama sudah rohku terbelenggu dalam dosa dan gelapnya kemanusiaanku; mata-Mu memancarkan sinar yang menghidupkan kembali, aku terbangun, tempat aku dikurung tiba-tiba diterangi cahaya! Rantai yang membelengguku terlepas, rohku dibebaskan; aku bangkit, keluar, dan mengikut Dia."

Hanya Yesus, satu-satunya Pribadi yang mampu melepaskan belenggu dosa di dalam hidup Anda. Terimalah Dia sebagai Juru Selamat Anda, dan "kebenaran itu akan memerdekakan kamu" (Yohanes 8:32) -- VCG

KEBEBASAN SEJATI DITEMUKAN DALAM MELAYANI KRISTUS

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org