Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/08/08

Rabu, 8 Agustus 2007

Bacaan   : Wahyu 21:1-5
Setahun : Mazmur 74-76; Roma 9:16-33
Nas       : Ia yang duduk di atas takhta itu berkata, "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" (Wahyu 21:5)

BUNYI SIRINE

Pada suatu sore yang cukup tenang dan normal di bulan September yang hangat, saya sedang menikmati pertandingan sepak bola anak lelaki saya yang duduk di bangku SMA. Tiba-tiba suasana tersebut dibuyarkan oleh suara sirine yang khas dan menggelisahkan. Lengkingan suaranya memecahkan suasana yang menyenangkan, dan menuntut perhatian saya. Menurut penyanyi Don Henley, suara sirine biasanya berarti "seseorang sedang dalam kondisi gawat" atau "seseorang akan dipenjara". Ia benar. Dalam kehidupan seseorang, "bunyi sirine" ini bisa saja berarti penegakan hukum, tetapi bisa juga berarti penyelamatan nyawa seseorang. Satu langkah saja dalam kondisi ini sudah bisa membuat keadaan menjadi semakin buruk.

Saat saya tidak memerhatikan pertandingan yang sedang berlangsung dan hanya memikirkan suara sirine yang menghilang di kejauhan, saya berpikir bahwa sirine menjadi pengingat akan sebuah kenyataan yang kuat: Dunia kita sudah hancur. Entah sirine itu "berbunyi" karena seseorang melakukan kejahatan atau ditimpa tragedi, sirine mengingatkan kita bahwa sesuatu benar-benar salah dan perlu dibenarkan.

Pada saat-saat seperti itu, "sirine" membantu kita untuk mengingat bahwa Allah melihat dunia kita dengan kehancurannya, dan berjanji bahwa suatu hari kelak Dia akan meniadakan yang lama dan "menjadikan segala sesuatu baru" (Wahyu 21:5). Janji tersebut memberikan kekuatan kepada kita saat menjalani masa-masa sukar dalam hidup kita dan memberikan bisikan penghiburan-Nya -- bisikan yang dapat diembuskan meskipun ada suara sirine -- WEC

BISIKAN PENGHIBURAN ALLAH
MENENANGKAN KEBISINGAN PENCOBAAN KITA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org