Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/05/30

Rabu, 30 Mei 2007

Bacaan   : Mazmur 13
Setahun : 2Tawarikh 10-12; Yohanes 11:30-57
Nas       : Berapa lama lagi, Tuhan, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku? (Mazmur 13:2)

BERAPA LAMA LAGI?

Teman saya, Bob dan Delores, mengerti apa artinya menunggu jawaban, yaitu jawaban yang tampaknya tak akan datang. Ketika anak mereka, Jason dan calon menantu mereka, Lindsay terbunuh pada bulan Agustus 2004, dilakukanlah perburuan tingkat nasional untuk menemukan pembunuhnya dan membawanya ke pengadilan. Setelah dua tahun berdoa dan mencari si pembunuh, masih saja belum ada jawaban nyata atas pertanyaan dua keluarga yang terluka akibat peristiwa itu. Yang ada hanyalah kebisuan.

Pada saat-saat seperti itu, kita dengan mudah mengambil kesimpulan yang salah mengenai kehidupan, Allah, dan doa. Dalam Mazmur 13, Daud bergumul dengan masalah doa yang tidak terjawab. Ia bertanya mengapa dunia ini begitu berbahaya dan ia meminta jawaban dari Allah.

Ini adalah mazmur berat yang dinyanyikan Daud, dan tampaknya mazmur ini juga mengungkapkan perasaan frustrasinya. Namun pada akhirnya, keraguan dan rasa takutnya berubah menjadi rasa percaya. Mengapa? Karena situasi pergumulan kita tidak dapat mengurangi karakter Allah serta kasih sayang-Nya kepada anak-anak-Nya. Di ayat 6, Daud mengubah pikirannya. Dari dalam hatinya ia berdoa, "Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu."

Dalam kesesakan dan pergumulan hidup yang tiada jawaban, kita dapat selalu menemukan penghiburan dari Bapa surgawi kita -- WEC


Kadang-kadang kita tidak tahu mengapa
Ada doa kita yang tidak dijawab,
Kita hanya dapat menantikan waktu Allah --
Untuk mengangkat salib dan beban kita. -- Anon.

TATKALA KITA BERDOA
ALLAH MEMELUK KITA DALAM LENGAN-NYA YANG PENUH KASIH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org