Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/05/24

Kamis, 24 Mei 2007

Bacaan   : Amsal 24:13-20
Setahun : 1Tawarikh 22-24; Yohanes 8:28-59
Nas       : Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali (Amsal 24:16)

MEMANDANG KE DEPAN

Saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS, Jenderal Colin Powell mendapati sebagian pidato yang disampaikannya di PBB ditulis berdasarkan informasi yang salah. Selama perjalanan kariernya yang bertahan lama dan cemerlang, pidato tersebut menjadi noda yang mencoreng perjalanan kariernya. "Saya kecewa," ujarnya pada seorang pewawancara. "Saya menyesal kejadian itu bisa terjadi dan berharap seandainya mereka yang mengetahui informasi itu memberi tahu saya saat itu juga, tetapi saya tak dapat mengatakan apa pun lagi tentang ini."

Alih-alih terkurung dalam kungkungan masa lalu, Powell berkata bahwa ia memilih "fokus ke depan dan tak menengok ke belakang."

Kita memiliki masa lalu yang kita sesali sekarang. Mungkin berupa kesalahan tak disengaja, kegagalan moral, atau keputusan bodoh. Kita berharap, seandainya semua itu tak pernah terjadi. Namun, itu terus terngiang dalam pikiran kita dan sering membuat kita jatuh.

Penulis kitab Amsal berkata, "Tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu. Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan [pengharapan di masa yang akan datang], dan harapanmu tidak akan hilang" (Amsal 24:13,14).

Meski masa lalu menjadi bagian hidup kita, masa lalu tak harus menentukan masa depan kita. Dengan hikmat Allah dan ampunan yang ditawarkan-Nya (Mazmur 130:3,4; Kisah 13:38,39), kita dapat memusatkan pikiran pada masa depan dengan penuh harapan -- DCM


Penyesalan sia-sia hari-hari yang dahulu
Lenyap sudah dalam anugerah pengampunan Allah;
Ketakutan penuh rasa bersalah pun berlalu,
Dan sebagai gantinya, sukacita merekah. -- Ackley

LEBIH BAIK MELIHAT KE DEPAN DAN BERSIAP DIRI
DARIPADA MELIHAT KE BELAKANG DAN BERPUTUS ASA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org