Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/01/21

Minggu, 21 Januari 2007

Bacaan   : 1 Petrus 2:1-10
Setahun : Keluaran 1-3; Matius 14:1-21
Nas       : Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman Tuhan (Amos 8:11)

KELAPARAN ROHANI

Dalam novel berjudul No Blade of Grass, sebuah virus ganas menyerang rumput-rumput di dunia. Tak hanya rumput halaman rumah yang diserangnya, tetapi semua jenis rumput, termasuk gandum, jelai, gandum hitam, oat [sejenis gandum], dan padi. Dalam beberapa bulan, dunia jatuh dalam kelaparan dan pasangannya yang brutal, yaitu kekerasan. Orang-orang mulai berkelahi dan membunuh demi makanan.

Novel itu menggambarkan adegan yang terjadi di dunia saat terjadi bencana kelaparan baru-baru ini. Saat ditayangkan di berita televisi, situasi itu tampak mengerikan. Namun, saya hanya dapat membayangkannya.

Nabi Amos membicarakan jenis kelaparan yang lain. Ia menyebutnya kelaparan akan "mendengarkan firman Tuhan" (8:11). Jika kekurangan makanan dapat menimbulkan penyakit dan kematian, kekurangan firman dapat membawa dampak yang kekal. Tanpa terhubung dengan firman Allah, kita akan kekurangan hikmat untuk hidup dan pesan hidup kekal dalam Kristus. Sebagai orang kristiani, kita membutuhkan "air susu yang murni dan rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh" (1 Petrus 2:2). Kita pun dapat merasakan apa yang dirasakan sang nabi saat berkata, "Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku" (Yeremia 15:16).

Dunia saat ini sedang mengalami kelaparan terhadap pengenalan akan Allah yang dapat memuaskan kebutuhan hati umat manusia. Marilah kita membantu mengisi hati mereka dengan membagikan firman-Nya -- WEC

TANPA MEMILIKI HATI YANG DITUJUKAN KEPADA ALLAH
KITA TAK DAPAT MENDENGARKAN FIRMAN-NYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org