Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/11/21

Selasa, 21 November 2006

Bacaan   : 1 Samuel 3:1-14
Setahun : Yehezkiel 16-17; Yakobus 3
Nas       : Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah, "Berbicaralah, Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar" (1 Samuel 3:9)

ALAT BANTU DENGAR

Joshua, seorang anak berusia dua tahun yang cerdas, melihat ibunya sedang memasak kue dan bertanya penuh harap, "Bu, bolehkah aku minta satu?" "Tidak boleh, tunggu sampai makan malam," jawab ibunya. Joshua lalu berlari ke kamarnya sambil menangis, tetapi sebentar kemudian ia muncul sambil berkata, "Tuhan Yesus mengatakan kepadaku bahwa aku boleh mendapatkan satu kue sekarang." "Tuhan Yesus tidak berkata seperti itu pada Ibu," jawab sang ibu yang langsung disanggah Joshua, "Ibu pasti tidak mendengarkan dengan benar!"

Motivasi Joshua memang keliru, tetapi ia menyatakan dua hal yang benar: Tuhan ingin berbicara kepada kita, dan kita perlu mendengarkan.

Dalam 1 Samuel 3, ada seorang pemuda yang mempelajari prinsip abadi ini. Saat Samuel mematuhi perintah Eli dan berdoa, "Berbicaralah, Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar", ia terbuka untuk menerima pesan Allah yang penuh kuasa (ayat 9). Sama seperti Samuel, kita rindu agar Allah berbicara kepada kita, tetapi kita sering gagal menangkap suara-Nya.

Allah berbicara dengan suara yang dapat terdengar kepada Samuel. Saat ini Dia berbicara kepada kita dengan Roh Kudus melalui Kitab Suci, orang lain, dan lingkungan kita. Akan tetapi, karena kita mengabaikannya dan terus-menerus melakukan aktivitas, kita menjadi "sulit mendengarkan". Kita membutuhkan "Alat Bantu Dengar Rohani" seperti pada doa Samuel: "Berbicaralah, Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar" (ayat 10). Sikap yang rendah hati seperti inilah yang dapat membantu mengatasi hati yang sulit mendengarkan -- JEY

TUHAN BERBICARA MELALUI FIRMAN-NYA
LUANGKANLAH WAKTU UNTUK MENDENGARKAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org