Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/11/02

Kamis, 2 November 2006

Bacaan   : Ulangan 6:10-19
Setahun : Yeremia 27-29; Titus 3
Nas       : Maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan Tuhan, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan (Ulangan 6:12)

SAAT SEMUA TAMPAK INDAH

Bagi banyak orang, hidup ini tampak menyenangkan. Pekerjaan mereka berhasil. Rumah atau apartemen tidak butuh diperbaiki. Rekening uang di bank mereka surplus. Keluarga sehat dan bahagia. Teman-teman pun setia.

Akan tetapi, saat yang menyenangkan dapat menimbulkan bahaya. Pada saat seperti itu, kenyamanan dan kesenangan duniawi dapat menjadi sangat penting sehingga kita tidak memberi banyak tempat bagi Allah dalam pikiran kita. Kesejahteraan dapat segera menjadi tolok ukur kepuasan hidup.

Allah tahu bahwa hal seperti di atas dapat terjadi pada anak-anak-Nya pada saat mereka memasuki Tanah Perjanjian. Oleh sebab itu, Dia mengingatkan mereka agar tidak melupakan sumber dari segala anugerah yang mereka terima (Ulangan 6:12). Dia memberi perintah yang jelas agar mereka:

o takut kepada Tuhan (ayat 13);
o melayani Dia (ayat 13);
o tidak berpaling kepada ilah-ilah lain (ayat 14);
o tidak mencobai Tuhan (ayat 16);
o berpegang pada perintah-perintah-Nya (ayat 17); dan
o melakukan apa yang baik dan benar (ayat 18).

Para sejarawan pernah berujar bahwa dorongan iman biasanya menurun pada saat-saat yang sejahtera. Namun, hal itu tak perlu terjadi pada kita jika kita belajar dari pengalaman orang Israel dan patuh pada perintah-Nya.

Marilah kita selalu mengingat Allah, terutama ketika semua terasa indah -- HVL

KESEJAHTERAAN DAPAT MENJADI ALAT PENGUJI KARAKTER
YANG LEBIH BAIK DARIPADA KEMISKINAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org