Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/10/25

Rabu, 25 Oktober 2006

Bacaan   : Filipi 3:7-16
Setahun : Yeremia 6-8; 1Timotius 5
Nas       : Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya (Filipi 3:12)

PENYAKIT TERBURU-BURU

"Cepat!" "Kita terlambat!" "Kamu terlalu lambat!" Seberapa sering ungkapan tidak sabar tiba-tiba muncul dalam percakapan kita, menunjukkan kehidupan kita yang serba tergesa-gesa? Bila tidak hati-hati, kita bisa menjadi orang yang selalu cepat-cepat, yang menuntut segala hal hadir segera dan hasil seketika. Para ahli stres menamai hal ini "penyakit terburu-buru".

Pada surat Filipi 3, Rasul Paulus mengatakan bahwa pertumbuhan yang berlangsung sepanjang hidup mengingatkan kita bahwa proses kedewasaan kristiani dapat didorong, tetapi tidak bisa dipercepat. Dalam buku Overcomers Through the Cross, Paul Billheimer berkata bahwa seperti halnya Allah membutuhkan waktu untuk membuat pohon ek, Dia pun memerlukan waktu untuk membentuk orang suci. Pendewasaan kristiani adalah proses sepanjang hayat.

Billheimer menulis, "Sebuah apel mentah tidak enak dimakan, tetapi kita tidak selayaknya menyalahkannya. Apel itu tidak enak dimakan karena Allah belum selesai membuatnya. Itu adalah sebuah tahapan dari proses dan hal itu baik adanya."

Apakah Anda merasa tidak sabar dengan perkembangan rohani Anda? Ingatlah, Allah belum selesai dengan Anda-namun Dia juga tidak mengharapkan Anda tetap belum dewasa secara rohani sampai Dia memanggil Anda pulang. Pastikan bahwa tujuan hidup Anda adalah memahami Kristus dan menjadi seperti Dia. Kemudian pelan tetapi pasti, di bawah langit biru dan melalui badai, Dia akan membimbing Anda menuju kematangan. Inilah cara Dia menyembuhkan dengan pasti "penyakit terburu-buru" Anda -JEY

TIDAK ADA JALAN PINTAS UNTUK MENCAPAI KEMATANGAN ROHANI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org