Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/10/21

Sabtu, 21 Oktober 2006

Bacaan   : Kisah 24:10-21
Setahun : Yesaya 62-64; 1Timotius 1
Nas       : Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup de-ngan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manu-sia (Kisah Para Rasul 24:16)

PERBARUI NURANI ANDA

Ada sebuah sistem hukum internal di dalam diri kita, yaitu hati nurani, yang memuji pada saat kita berbuat benar dan menghukum pada saat kita berbuat salah. Akan tetapi, alat pemantau moralitas yang sangat penting ini tidak sama satu dengan yang lain. Dalam beberapa kebudayaan, membunuh karena dendam dinilai sebagai suatu kehormatan. Sedangkan di kebudayaan lain, seseorang masih dianggap baik walaupun ia telah mengkhianati temannya.

Kisah yang didapat dari Badan Penyelidik Philadelphia dapat menggambarkan hal tersebut. Seorang anak laki-laki berumur 12 tahun tertangkap karena mencuri sebuah jam tangan. Ia bercerita kepada polisi bahwa ia pernah mengutil barang yang akan dihadiahkan untuk ibunya. Dan kini ia melakukan hal yang sama untuk ayahnya. Walaupun karena perbuatannya itu ia tidak jadi menghadiahi sang ayah, ia tidak menyesal karena telah mencuri.

Karena dosa, hati nurani tidak lagi bisa diandalkan dan perlu diperbarui secara rutin. Hal ini dimulai dari hubungan yang baik dengan Allah melalui iman kepada Yesus Kristus. Dia telah membayar lunas dosa-dosa kita, dan sekarang hati kita "telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat" (Ibrani 10:22). Namun, hal ini tidak membuat hati nurani kita menjadi kuno. Apabila kita menelaah Kitab Suci, Roh Kudus akan menjadikan hati nurani kita sesuai dengan firman, perbuatan, dan sikap Tuhan Yesus.

"Biarlah hati nurani memandu Anda" adalah pernyataan yang tepat apabila firman Allah menjadi pemandu bagi hati nurani Anda -DJD

HATI NURANI SEPERTI JAM MATAHARI:
BILA KEBENARAN ALLAH MENYINARINYA,
JAM ITU AKAN MENUNJUK KE ARAH YANG BENAR

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org