Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/05/01

Senin, 1 Mei 2006

Bacaan   : Roma 6:15-23
Setahun : 1Raja 10-11; Lukas 21:20-38
Nas       : Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang (Kisah 8:20)

TAK DAPAT DIBELI

Seorang misionaris yang berkarya bagi penduduk Filipina berusaha menjelaskan keselamatan kepada seorang wanita kaya. Akan tetapi, wanita tersebut tidak mengerti bahwa ia tak dapat membeli keselamatan.

Karena itu, sang misionaris memberi sebuah gambaran kepadanya: "Kalau Anda ingin menghadiahkan sebuah rumah besar dan indah kepada anak gadis Anda, bagaimana perasaan Anda bila ia berkata, 'Ibu, izinkan saya membantu Ibu membayar hadiah itu. Saya memang hanya bekerja di rumah sakit misi dan gaji saya tidak besar. Namun sepertinya saya dapat menyisihkan uang 8 dolar setiap bulan untuk itu.'"

Misionaris itu melanjutkan, "Seperti itulah yang Anda katakan kepada Allah. Anda ingin ikut membayar apa yang telah Yesus lunasi untuk Anda. Rumah di surga adalah hadiah. Tidak sepatutnya Anda berusaha ikut membayarnya."

Di seluruh dunia, orang-orang beriman, yang bermaksud baik -- kaya, miskin, dan di antara kedua golongan itu -- masih berusaha memahami bahwa Yesus telah melunasi semuanya. Karena mengira bahwa mereka harus melakukan sesuatu untuk memperoleh karunia Allah, mereka berusaha sedapat mungkin membayar keselamatan.

Kita perlu memahami bahwa ketika Allah memberikan Putra-Nya Yesus sebagai kurban, utang dosa kita sudah dibayar penuh. Apabila kita berusaha membayar hadiah Allah, ini tentu merupakan penghinaan bagi-Nya. Percaya dengan tulus berarti beriman bahwa Allah sudah menyelesaikan pembayarannya. Kita tidak perlu membeli sesuatu yang sudah dibeli dengan kematian Yesus di kayu salib -- JDB

APABILA KITA DAPAT MEMBELI KESELAMATAN
KRISTUS TIDAK perlu MATI UNTUK MENYEDIAKANNYA BAGI KITA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org