Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/01/14

Sabtu, 14 Januari 2006

Bacaan   : Mazmur 2
Setahun : Kejadian 33-35; Matius 10:1-20
Nas       : Dia, yang bersemayam di surga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka (Mazmur 2:4)

ALLAH TERTAWA

Saya sedang mencuci mobil di suatu sore, sewaktu matahari bersiap-siap untuk mengucapkan selamat malam. Saat memandang ke atas, saya spontan mengarahkan selang ke arah matahari seakan-akan hendak memadamkan nyala apinya. Kemustahilan tindakan saya ini menyadarkan saya, dan saya pun tertawa.

Lalu saya berpikir tentang tawa Allah dalam Mazmur 2. Bangsa-bangsa yang jahat berencana untuk menjatuhkan orang yang diurapi Allah, yang berarti melawan Sang Mahakuasa sendiri. Namun Dia bersemayam di surga, tenang dan tidak merasa terancam. Usaha paling berani yang dilakukan manusia untuk melawan kuasa yang sebegitu besar itu benar-benar menggelikan. Sang Mahakuasa bahkan tidak bangkit dari takhta-Nya; Dia hanya tertawa dan mengolok-olok.

Namun, apakah tawa ini tidak berperasaan atau kejam? Tidak! Kebesaran-Nya yang tak terhingga, yang mengolok-olok tantangan manusia juga menandai simpati-Nya terhadap manusia yang dalam keadaan tersesat. Dia adalah Allah yang sama yang tidak senang melihat kematian orang fasik (Yehezkiel 33:11). Dan Dia juga adalah Juru Selamat yang menjelma menjadi manusia, yang meratapi Yerusalem ketika umat-Nya sendiri menolak Dia (Matius 23:37-39). Dia besar dalam penghakiman, tetapi Dia juga sangat berbelas kasihan (Keluaran 34:6,7).

Tawa Allah memberi kita jaminan bahwa Kristus pada akhirnya akan menang atas kejahatan. Usaha untuk menentang Dia dan kehendak-Nya adalah sia-sia. Daripada melawan Sang Anak Allah, kita harus tunduk kepada Tuhan Yesus dan berlindung kepada-Nya -- DJD

KEMAMPUAN MANUSIA YANG TERBATAS
MENEGASKAN KUASA ALLAH YANG TAK TERBATAS

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org