Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/06/30

Kamis, 30 Juni 2005

Bacaan   : Yudas 1:18-20
Setahun : Amos 7-9
Nas       : Kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah (Yudas 1:20,21)

TIDAK SESUAI INSTING

Paul Gellerman, dalam bukunya How People Work, berkata, "Memecahkan masalah organisasi yang sukar memerlukan strategi yang berlawanan dengan intuisi." Dalam bisnis, hal yang berlawanan dengan intuisi adalah ide unik yang bertentangan dengan hal yang umum.

Konsultan yang menyarankan pemikiran ini semata-mata menegaskan nasihat Yesus. Berulang kali Dia mendesak para pengikut-Nya untuk melakukan apa yang dinyatakan benar oleh Allah, bukan yang diperintahkan oleh hasrat, insting, dan intuisi.

Hasrat berkata, "Saya menginginkannya." Yesus berkata, "Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima" (Kisah Para Rasul 20:35).

Insting berkata, "Sayalah yang utama." Yesus berkata, "Orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir" (Matius 20:16).

Intuisi berkata, "Perasaan saya akan menjadi lebih baik jika saya membalas dendam." Yesus berkata, "Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu" (Lukas 6:27).

Menginginkan sesuatu tidak membuat hal itu menjadi baik. Memperoleh sesuatu tidak menjadikan hal itu berharga. Dan memiliki perasaan yang kuat tentang sesuatu tidak menjadikannya benar. Seperti yang ditulis Yudas, mereka yang menuruti hasrat dan insting mereka sendiri akan mengantarkan sesama menuju konflik dan perpecahan (1:18,19).

Alternatif lain adalah menjadi rohani, artinya, melakukan apa yang tidak datang secara alami. Kenyataannya, perlu kuasa adikodrati yang hanya dapat diberikan oleh Allah -- JAL

ANDA DAPAT MEMERCAYAI INSTING ANDA
JIKA ANDA PERCAYA KEPADA KRISTUS

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org