Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/04/26

Selasa, 26 April 2005

Bacaan   : Hakim-hakim 6:11-16,33-40
Setahun : Mazmur 46-48
Nas       : Berfirmanlah Tuhan kepada [Gideon]: "Selamatlah engkau! Jangan takut" (Hakim-hakim 6:23)

DARI CACING HINGGA PERANG

Cleotis, 10 tahun, baru pertama kali memancing. Sewaktu melongok ke dalam kaleng umpan, ia tampak enggan untuk memulai. Akhirnya ia berkata kepada suami saya, "Tolong, S-T-C!" Saat suami saya bertanya apa masalahnya, Cleotis menjawab, "S-T-C! Saya Takut Cacing!" Ketakutan telah membuatnya tidak mampu bertindak.

Ketakutan pun dapat melumpuhkan orang dewasa. Gideon pasti takut saat malaikat Tuhan datang kepadanya ketika ia sedang mengirik gandum secara diam-diam, bersembunyi dari musuhnya, yaitu orang Midian (Hakim-hakim 6:11). Sang malaikat berkata bahwa ia telah dipilih oleh Allah untuk memimpin umat-Nya di dalam peperangan (ayat 12-14).

Bagaimana tanggapan Gideon? "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku" (ayat 15). Setelah Tuhan meyakinkan bahwa Dia akan menyertainya, Gideon masih tampak takut dan meminta tanda bahwa Dia benar-benar akan memakai dirinya untuk menyelamatkan orang Israel seperti yang dijanjikan-Nya (ayat 36-40). Dan Allah menanggapi permintaan Gideon. Bangsa Israel berhasil dalam peperangan dan kemudian menikmati keamanan selama empat puluh tahun.

Kita semua memiliki berbagai macam ketakutan, mulai dari ketakutan terhadap cacing hingga ketakutan akan peperangan. Kisah Gideon mengajar kita untuk meyakini satu hal: Jika Allah meminta kita untuk melakukan sesuatu, Dia akan memberi kita kekuatan dan kuasa untuk melakukannya -- AMC

UNTUK MENGUSIR KETAKUTAN DARI HIDUP ANDA
PERCAYALAH KEPADA ALLAH YANG HIDUP

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org