Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/12/26

Minggu, 26 Desember 2004

Bacaan   : Lukas 2:8-20
Setahun : Hagai; Wahyu 17
Nas       : Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah (Lukas 2:19,20)

RASA HAMPA

Malam kelahiran Yesus benar-benar malam yang menakjubkan bagi Maria dan Yusuf. Di hadapan mereka terbaring Bayi Ajaib yang kedatangan-Nya ke dunia telah diberitahukan oleh malaikat. Para gembala juga terpana ketika mereka melihat dan mendengar "sejumlah besar bala tentara surga yang memuji Allah" dan memuliakan kelahiran-Nya (Lukas 2: 13).

Tetapi tidak lama kemudian, Maria dan Yusuf akan segera menghadapi tugas-tugas harian merawat bayi dan semua tanggung jawab lainnya. Para gembala akan kembali ke lereng bukit untuk menjaga domba-domba mereka. Semua unsur yang dapat membawa pada kehampaan emosi ada di sana. Perasaan hampa memang acap kali muncul setelah seseorang merasakan puncak kebahagiaan.

Namun, saya tak percaya bila mereka mengalami "masa kelabu sesudah Natal". Maria tak akan dengan mudah melupakan semua peristiwa yang telah terjadi, dan para gembala tidak begitu saja melupakan apa yang telah mereka lihat dan yang telah mereka dengar (ayat 19,20). Pesan malaikat telah terbukti kebenarannya, dan hidup mereka dipenuhi dengan harapan baru dan penantian.

Tidak ada alasan untuk merasa hampa sesudah Natal. Kita tahu seluruh jalan ceritanya. Yesus datang untuk wafat bagi dosa-dosa kita, kemudian mengalahkan kematian bagi kita dengan bangkit dari kubur. Dengan demikian, kita memiliki lebih banyak kebenaran untuk direnungkan dan lebih banyak alasan untuk memuliakan Allah daripada yang dialami oleh Maria serta para gembala -- Herb Vander Lugt

APAKAH ANDA MERASA HAMPA HARI INI?
COBALAH MEMANDANG KE ATAS

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org