Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/12/06

Senin, 6 Desember 2004

Bacaan   : Yakobus 5:13-18
Setahun : Daniel 3-4; 1 Yohanes 5
Nas       : Bertekunlah dalam doa (Kolose 4:2)

LUTUT

Kedua lutut saya terasa sakit, dan saya tidak tahu penyebabnya. Saya tidak melakukan apa pun yang membuatnya terluka atau memforsirnya terlalu berat.

Atau jangan-jangan saya memang telah memforsirnya? Saya ingat bahwa beberapa hari sebelumnya, saya membenahi tembok rumah kami, menggosoknya, dan mempersiapkannya untuk dicat. Lalu saya mengecatnya hingga tuntas. Selama mengerjakan hal itu, sambil berdiri di atas tangga yang pendek untuk menggapai tembok bagian atas, saya menekan lutut saya pada tangga untuk menjaga keseimbangan. Jadi, sebenarnya tubuh saya ditopang kedua lutut saya.

Kemudian terlintas pemikiran baru dalam benak saya: Kapan terakhir kali kedua lutut saya terasa sakit karena saya berlutut saat berdoa? Tampaknya sudah cukup lama.

Meski memang orang tidak selalu berdoa dengan berlutut, pertanyaan yang saya tujukan kepada diri sendiri tersebut adalah pertanyaan yang menunjukkan kesalahan saya. Entah kita berlutut, berdiri, atau duduk, seberapa sering kita menggunakan doa untuk menopang diri kita? Kita dapat memperoleh bantuan dari banyak sumber -- teman, konselor, buku -- tetapi tak ada yang lebih baik selain topangan dan kekuatan yang kita dapatkan dari Allah tatkala kita berdoa.

"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (Yakobus 5:16). Doa mempunyai kuasa. Kita diminta untuk "bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah" (Kolose 4:2).

Bagaimana keadaan lutut Anda saat ini? -- Dave Branon

DOA TIDAK MEMBUTUHKAN KEFASIHAN TETAPI KESUNGGUHAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org