Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/11/08

Senin, 8 November 2004

Bacaan   : Markus 12:28-34
Setahun : Yeremia 43-45; Ibrani 5
Nas       : Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu (Markus 12:30)

PENGINJIL CILIK

Saya dan Michael, tetangga saya yang berumur 6 tahun, sedang mengobrol di halaman depan rumah saya ketika dua orang anak, tetangga kami yang baru, mampir. Setelah saya menanyakan nama mereka, Michael bertanya kepada mereka, "Apakah kalian mengasihi Allah?" Sugar, anak laki-laki berumur 5 tahun, menjawab dengan cepat, "Tidak!" Michael memandanginya dengan pandangan mencela dan keprihatinan. Tetapi Nana, anak perempuan berumur 4 tahun, yang melihat bahwa Michael tidak menyukai jawaban itu, segera berkata, "Ya!"

"Strategi kesaksian" Michael mungkin bukanlah yang paling efektif, tetapi ia telah mengajukan sebuah pertanyaan pen-ting kepada orang-orang yang dijumpainya (dan saya telah mendengarnya mengajukan pertanyaan tersebut kepada beberapa orang yang lain).

Yesus pernah ditanyai, "Hukum manakah yang paling utama?" (Markus 12:28). Dia menjawab, "Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu" (ayat 29,30).

Yesus mengacu pada zaman Perjanjian Lama, ketika Allah me-merintahkan orang Israel untuk menjadikan-Nya hanya satu-satunya Allah dalam kehidupan pribadi dan bangsa mereka. Bangsa-bangsa kafir di sekitar mereka memiliki banyak dewa yang mereka kasihi dan sembah. Namun, umat Allah berbeda.

Mengasihi Allah memang harus menjadi prioritas utama kita dalam hidup. Dan Michael ingin tahu, "Apakah Anda mengasihi Allah?" -- Anne Cetas

JIKA ANDA SUNGGUH-SUNGGUH MENGASIHI TUHAN
ANDA PASTI RINDU AGAR ORANG LAIN JUGA MENGASIHI-NYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org