Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/10/22

Jumat, 22 Oktober 2004

Bacaan   : 1Yohanes 4:15-19
Setahun : Yesaya 65-66; 1 Timotius 2
Nas       : Allah adalah kasih, dan barang siapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia (1Yohanes 4:16)

POHON JERUK NIPIS

Mereka yang kecewa terhadap kasih mungkin setuju dengan syair lagu "Lemon Tree" (Pohon Jeruk Nipis) yang dibawakan kelompok musik Peter, Paul, and Mary.

"Jangan berharap kepada kasih, anak laki-lakiku," kata Ayah kepadaku, "aku khawatir kau akan mendapati bahwa kasih itu seperti pohon jeruk nipis yang menawan." Pohon jeruk nipis itu sangatlah cantik dan bunganya indah, namun buahnya terlalu masam untuk dimakan.

Banyak orang merasa demikian. "Kasih itu masam," kata mereka, karena kasih telah dimanfaatkan atau disalahgunakan. Namun, ada kasih yang manis: "Allah adalah kasih" (1 Yohanes 4:16).

Dunia ingin memutarbalikkan ucapan Yohanes. "Kasih adalah Allah," kata mereka, dan menganggap pencarian kasih sebagai kebaikan tertinggi. Namun, Yohanes tidak berkata bahwa kasih adalah Allah. "Allah adalah kasih," katanya. Pengarang Frederick Buechner menulis, "Mengatakan bahwa kasih adalah Allah merupakan idealisme yang romantis. Mengatakan bahwa Allah adalah kasih bisa menjadi puncak kegagalan, atau justru kebenaran tertinggi."

Puncak kegagalan? Ya, hal itu benar bagi sebagian orang karena mereka telah mencari kasih di tempat-tempat yang keliru dan tidak ada tempat lagi untuk mencari. Namun apabila mereka memberikan diri kepada Allah, yang mewujud di dalam pribadi Yesus, mereka akan menemukan kasih yang selama ini mereka cari.

Allah tidak acuh tak acuh, mengabaikan, atau menyalahgunakan. Allah adalah kasih -- David Roper

KASIH ALLAH TAK MENGENAL BATAS

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org