Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/08/06

Jumat, 6 Agustus 2004

Bacaan   : 1Samuel 12:6-25
Setahun : Mazmur 70-71; Roma 8:22-39
Nas       : Jangan takut; memang kamu telah melakukan segala kejahatan ini, tetapi janganlah berhenti mengikuti Tuhan (1Samuel 12:20)

TAKUT DOKTER GIGI?

Mengapa banyak orang takut ke dokter gigi? Mungkin akibat dari pengalaman buruk. Seorang wanita menceritakan pengalaman masa kecilnya dengan dokter gigi. "Saya mulai rewel dan menangis, dan dokter itu berkata, 'Kalau kau tidak mau diam, kutampar kau.'" Kini ia sedang menempuh perjalanan sejauh 113 kilometer menuju Klinik Terapi Rasa Takut Pada Dokter Gigi di Kansas City.

Orang yang takut datang kepada Allah menghadapi masalah serupa. Sebagian mungkin pernah disakiti pemimpin rohani mereka. Sebagian lagi mengalami rasa takut yang tidak sehat akan Allah semasa kecil. Sementara orang lain yang terkungkung dosa, hanya melihat tuntutan keadilan yang pantas dijatuhkan Allah, tetapi tidak menyadari pemeliharaan-Nya yang penuh kasih berupa pengurbanan Putra-Nya bagi dosa kita.

Orang-orang dalam bacaan Alkitab hari ini (1 Samuel 12) ketakutan karena Samuel menyingkapkan dosa mereka. Namun, Samuel juga memberi tahu bahwa Allah ingin mengampuni mereka.

Kita perlu menggantikan rasa takut yang tak masuk akal dengan rasa takut yang sehat. Firman Allah berulang kali meyakinkan kita bahwa rasa sakit yang timbul karena kita datang kepada-Nya tidak lebih besar dibandingkan rasa sakit bila menghindari-Nya. Firman Tuhan juga meyakinkan kita bahwa Yesus membuat kita dapat "dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat" (Ibrani 4:16).

Dokter gigi menambal lubang di gigi Anda, tetapi Allah ingin menambal lubang di hati Anda -- dengan diri-Nya sendiri. Jangan biarkan rasa takut yang tidak sehat menghalangi-Nya -- Mart De Haan

HANYA ALLAH YANG DAPAT MENGISI KEHAMPAAN HATI YANG SAKIT

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org