Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/08/05

Kamis, 5 Agustus 2004

Bacaan   : Ulangan 32:44-52
Setahun : Mazmur 68-69; Roma 8:1-21
Nas       : Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu hari ini ... itulah hidupmu (Ulangan 32:46,47)

KEGETIRAN HATI

Panjang umur dan kehidupan yang lebih baik dianggap sebagai suatu hal yang sangat penting bagi manusia. Kemajuan di bidang ilmu kedokteran memungkinkan hal itu dialami oleh lebih banyak orang. Meskipun demikian, tidak seorang pun dari kita dapat menghindar dari proses penuaan. Suatu hari nanti usia tua akan menyerang diri kita dan tubuh kita berubah menjadi renta.

Akan tetapi, kita dapat menghindari kegetiran hati dan kekecewaan saat usia kita semakin tua. Marilah kita tengok kehidupan Musa. Ketika usianya 120 tahun, ia mendampingi bangsa Israel sebelum mereka menyeberangi Sungai Yordan dan memasuki Tanah Perjanjian. Musa tidak dapat menyertai mereka lagi karena telah melanggar perintah Allah, ketika dengan marah ia memukul batu karang di padang gurun (Bilangan 20:12,24).

Musa dapat dengan mudah tergelincir ke dalam sikap mengasihani diri dan kesal hati! Bukankah ia telah menanggung beban sikap orang Israel yang keras kepala dan tegar tengkuk selama 40 tahun? Bukankah ia telah mendoakan mereka dari waktu ke waktu? Namun, di akhir hayatnya, ia justru memuliakan nama Tuhan dan memberi perintah kepada generasi baru Israel untuk menaati Dia (Ulangan 32:1-4,45-47).

Ketika usia kita semakin tua, kita dapat terus-menerus berkubang dalam kegagalan dan penderitaan masa lalu, atau sebaliknya, kita dapat senantiasa mengingat kasih setia Allah, menerima pendisiplinan-Nya, dan terus-menerus menatap masa depan dengan penuh iman. Itulah satu-satunya cara untuk menghindari kegetiran hati -- Dennis De Haan

KITA TIDAK DAPAT MENGHINDARI USIA TUA
TETAPI KITA DAPAT MENGHINDARI KEGETIRAN HATI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org