Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/05/23

Minggu, 23 Mei 2004

Bacaan   : Yohanes 17:20-26
Setahun : 1 Tawarikh 19-21; Yohanes 8:1-27
Nas       : Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku (Yohanes 17:24)

SISI INDAH KEMATIAN

Seorang guru Sekolah Minggu mengajukan serangkaian pertanyaan kepada beberapa anak usia 5 tahun untuk membantu mereka memahami bahwa memercayai Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga. Ia bertanya, "Jika Kakak menjual semua harta Kakak dan memberikan uang hasil penjualannya pada gereja, apakah Kakak dapat masuk surga?" "Tidak," jawab mereka. "Bagaimana jika Kakak menjaga kebersihan di dalam dan sekeliling gereja?" Seorang yang lain menjawab, "Tidak." "Jika Kakak mengasihi keluarga Kakak, berbaik hati pada hewan, dan memberi permen kepada setiap anak yang Kakak jumpai, akankah Kakak masuk surga?" "Tidak!" tegas seorang anak. Lalu sang guru Sekolah Minggu itu bertanya, "Bagaimana caranya agar Kakak masuk surga?" Seorang anak lelaki berseru, "Kakak harus mati dulu!"

Sang guru tak menduga akan mendapatkan jawaban demikian, tetapi anak itu benar. Alkitab menyatakan bahwa kita semua pasti meninggalkan tubuh kita yang terdiri dari daging dan darah (1 Korintus 15:50-52). Kita semua pasti mati sebelum memasuki hadirat-Nya, kecuali jika kita masih hidup saat Yesus datang kembali.

Pengkhotbah Inggris Charles Haddon Spurgeon menangkap kebenaran ini dalam khotbah bertemakan "Mengapa Mereka Meninggalkan Kita". Ia menunjukkan bahwa doa Yesus dalam Yohanes 17:24 terjawab setiap kali seorang kristiani meninggal. Ia meninggalkan tubuhnya dan memasuki hadirat Juruselamat, tempat ia dapat memandang kemuliaan-Nya. Sungguh menjadi penghiburan bagi orang percaya! Inilah sisi indah kematian. Apakah Anda pun meyakini hal yang sama? -- Herb Vander Lugt

KETIKA ORANG KRISTIANI MENINGGAL
SEBENARNYA MEREKA BARU MEMULAI KEHIDUPAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org