Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/01/17

Sabtu, 17 Januari 2004

Bacaan   : Maleakhi 1:6-14
Setahun : Kejadian 41-42; Matius 12:1-23
Nas       : Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang yang sakit .... Akan berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? firman Tuhan (Maleakhi 1:13)

STRATEGI BERBELANJA

"Aku tidak suka kepada kamu." Ini adalah kemarahan Tuhan yang luar biasa kepada umat-Nya yang disampaikan melalui Nabi Maleakhi (ayat 1:10). Allah murka terhadap cara penyembahan mereka yang ceroboh dan hina. Binatang-binatang yang mereka persembahkan tidak layak di hadapan-Nya, karena binatang-binatang tersebut bukanlah ternak dan piaraan yang terbaik. Sebaliknya, mereka justru mempersembahkan binatang rampasan, yang timpang, dan yang sakit (ayat 13).

Kendati kita tidak menunjukkan sikap penghinaan kepada Allah seperti itu, kadang kala kita begitu acuh tak acuh dalam melakukan penyembahan. Teman saya mengamati hal itu dalam dirinya sendiri: "Ketika saya berbelanja barang-barang yang biasa seperti sabun atau mentega, saya tidak terlalu memikirkannya. Namun, saat mencari sebuah blus yang serasi dengan rok saya, saya akan memilih dengan sangat hati-hati. Saya berpindah dari satu toko ke toko yang lain sampai benar-benar menemukan apa yang saya cari." Kemudian ia berkata dengan penuh pengertian, "Seharusnya saya melakukan hal yang sama saat menyembah Allah. Namun, terkadang saya menghampiri Allah sama santainya seperti saat membeli sekotak tisu."

Selama ibadah di gereja, mungkin kita tidak sungguh-sungguh memperhatikan Allah. Kita datang terlambat. Pikiran kita melayang ke mana-mana. Kita perlu mendisiplinkan pikiran agar tidak terpusat pada masalah-masalah hari kemarin atau tanggung jawab hari esok. Saat kita menyembah Tuhan dengan sepenuh hati, Dia akan bergembira karena kita -- Dave Egner

PENYEMBAHAN YANG SEJATI
ADALAH PENYEMBAHAN SETULUS HATI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org