Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/01/09

Jumat, 9 Januari 2004

Bacaan   : Matius 7:1-5
Setahun : Kejadian 23-24; Matius 7
Nas       : Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu (Matius 7:5)

SALAH SIAPA?

Seorang pria dari North Carolina menuduh istrinya yang tinggal jauh darinya telah menikah dengan pria lain. Ketika wanita tersebut ditangkap, ia tidak menyangkal telah menikahi dua orang pria. Ia tidak saja mengakui kesalahannya, tetapi juga memberi tahu para pihak yang berwenang bahwa ia mungkin kurang waras karena menikah dua kali tanpa bercerai atau menjanda.

Namun, itu baru sebagian dari kisah yang sebenarnya. Wanita itu mengatakan bahwa ia terkejut suaminya telah melaporkannya, karena sebenarnya suaminya juga melakukan pelanggaran yang sama. Ketika tuduhan balasan ini ditelusuri, sang suami akhirnya mengaku bahwa ia juga telah menikah dengan dua orang wanita secara tidak resmi.

Suami ini adalah contoh dari apa yang digambarkan Yesus dalam Matius 7:1-5. Sekalipun ada "balok" di matanya sendiri, pria ini menunjuk dengan penuh penghakiman pada "selumbar" di mata istrinya. Mereka berdua telah melanggar hukum karena menikah dengan dua orang pada waktu yang sama. Namun, dosa sang suami sebenarnya lebih besar karena dengan angkuh ia berpikir bahwa ia dapat meloloskan diri dari hukuman dengan menghakimi orang lain yang melakukan dosa yang juga diperbuatnya.

Pesan dalam kisah ini sangat jelas. Kristus menunjukkan belas kasih-Nya ketika kita mengaku dosa. Namun, Dia mencela kemunafikan dan keangkuhan kita ketika kita menolak untuk merendahkan diri di hadapan-Nya.

Marilah kita membereskan dosa kita sendiri, dan jangan menjadi orang yang pandai menghakimi dosa orang lain -- Mart De Haan

KEBANYAKAN KITA TIDAK CEPAT MENYADARI DOSA
KITA MELIHAT DOSA ORANG LAIN TETAPI TIDAK MELIHAT DOSA SENDIRI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org