Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/08/11

Senin, 11 Agustus 2003

Bacaan   : Galatia 2:11-18
Setahun : Yesaya 46-48
Nas       : Yang lain pun turut berlaku munafik dengan dia (Galatia 2:13)

DALIH KEMUNAFIKAN

Saya punya tetangga yang tidak tahan terhadap orang-orang munafik. Ia mengatakan kepada saya bahwa ia tidak lagi mengikuti kebaktian di gereja karena melihat begitu banyak orang munafik di sana.

Ia tidak sendiri. Itu adalah salah satu alasan yang paling populer mengapa orang menolak kekristenan. Tetangga saya benar, banyak sekali orang munafik di gereja.

Namun, kemunafikan sebetulnya tidak perlu dijadikan alasan untuk menolak Injil. Kuncinya adalah keabsahan Injil. Apakah kehadiran orang-orang munafik di gereja membatalkan keabsahan pesan Injil?

Dalam bacaan Alkitab hari ini, Rasul Paulus menuduh Petrus munafik (Galatia 2:13). Namun, apakah hal itu menghilangkan keabsahan Injil yang diajarkan Petrus? Sebagian orang bisa berpendapat demikian, mungkin karena mereka mengharapkan orang-orang kristiani hidup sempurna. Namun, yang mungkin mengejutkan mereka adalah bahwa Yesus sendiri menegur dan mengutuk kemunafikan (Matius 6:1-18, 23:13-33). Dia membencinya lebih daripada orang lain.

Hal ini membawa kita pada sebuah titik kunci: Keabsahan kekristenan tidak boleh didasarkan pada orang-orang kristiani yang tidak sempurna, tetapi pada Kristus yang sempurna. Oleh sebab itu, jika seseorang bisa menunjukkan bahwa Yesus munafik, maka barulah ia memang memiliki alasan yang sah. Namun itu mustahil terjadi. Yesus itu tidak berdosa maupun bersalah (Yohanes 8:46; Ibrani 4:15).

Yesus adalah jawaban bagi dalih kemunafikan -- Dave Branon

DARIPADA MEMANDANG ORANG-ORANG MUNAFIK
PANDANGLAH YESUS

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org