Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/07/31

Kamis, 31 Juli 2003

Bacaan   : Kolose 3:1-9
Setahun : Yesaya 13-15
Nas       : Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya (Kolose 3:9)

SAYA MENDAPAT TIKET

Setibanya di rumah setelah melakukan perjalanan, saya memberi tahu istri saya, "Aku mendapat tiket [Ing: ticket, dapat berarti surat tilang] saat berkendaraan melintasi Indiana." Istri saya tampak akan marah saat saya melanjutkan, "Tunggu! Akan kujelaskan semuanya."

Saya menceritakan kepadanya bahwa saya baru saja menyusuri jalan tol Indiana. Setiap orang yang memasukinya menerima sebuah "tiket". Tiket itu diberikan bukan karena pelanggaran lalu lintas, melainkan untuk menentukan biaya tol yang harus dibayar berdasarkan jarak tempuh.

Ini mengingatkan saya bahwa kita mungkin mengatakan kebohongan saat membuat pernyataan yang benar. Ini terjadi jika kita menggunakan kata-kata bermakna ganda, atau membuat pernyataan tak lengkap untuk meninggalkan kesan yang salah.

Orang sering menceritakan kebenaran secara setengah-setengah dan menggunakan beberapa istilah tertentu untuk menyesatkan orang lain. Sebagai contoh, saat menjual sebuah TV bekas, si penjual mungkin menekankan kualitas gambar yang sangat bagus, tetapi tidak memberi tahu si pembeli bahwa kontrol volumenya tidak berfungsi dengan semestinya. Si penjual lalu mencari-cari alasan dan berkata, "Saya berkata jujur. Saya berkata kepadanya bahwa gambarnya sangat bagus. Ia tidak bertanya tentang suaranya." Padahal ini hanyalah bentuk lain dari kebohongan.

Daripada melebih-lebihkan atau membelokkan kebenaran demi memuaskan keinginan kita sendiri, marilah kita memperhatikan kata-kata dalam Kitab Suci, "Jangan lagi kamu saling mendustai" (Kolose 3:9) -- Richard De Haan

PEMBOHONG YANG PALING MEMPERDAYA
ADALAH MEREKA YANG HIDUP DI UJUNG KEBENARAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org