Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/05/08

Kamis, 8 Mei 2003

Bacaan   : Lukas 9:18-26
Setahun : Nehemia 4-6
Nas       : Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku (Lukas 9:23)

MATI UNTUK HIDUP

Salib pada zaman Romawi dirancang untuk kematian. Hanya untuk itu. Lalu apa maksud Yesus ketika Dia me-ngatakan bahwa siapa pun yang ingin mengikut Dia harus "memikul salibnya setiap hari" (Lukas 9:23)? Perkataan-Nya itu tidak berarti bahwa kita semua harus disalibkan secara jasmani. "Salib" yang Dia maksud adalah tindakan mematikan keinginan hati kita dan sikap penyerahan diri tanpa syarat pada kehendak Allah.

Kematian yang dimaksud di sini adalah penyangkalan terhadap keinginan kita akan rumah yang lebih besar, anak-anak yang lebih penurut, dan teman-teman yang selalu siap membantu. Kita juga diharapkan mampu menanggung beban ketika disalahpahami, dipermalukan, dan kehilangan harga diri, termasuk untuk mampu menerima berbagai situasi yang tidak bisa diubah. Utusan Injil dan penyair Amy Carmichael rupanya mengenal dengan baik apa itu kesengsaraan dan penderitaan. Oleh sebab itu ia menulis, "Dalam penerimaan ada kedamaian."

Yesus mengatakan bahwa kita harus memikul salib setiap hari. Ketika bangun setiap hari, hendaknya kita dengan ceria serta berani memikul beban kita, karena ada hal lain yang juga diberikan "setiap hari". Hal lain itu ialah kasih karunia-Nya yang senantiasa cukup setiap hari, sebab justru dalam kelemahan kitalah kuasa-Nya menjadi sempurna (2Korintus 12:9). Dia tidak akan pernah meninggalkan ataupun membiarkan kita (Ibrani 13:5). Dia berjanji bahwa melalui kematian rohani kita, Dia akan membuat kita lebih hidup daripada sebelumnya (1Korintus 15:53-57).

Sudahkah Anda mati untuk hidup? -- David Roper

HATI YANG SIAP MENERIMA
AKAN MENEMUKAN KEDAMAIAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org