Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/12/10

Selasa, 10 Desember 2002

Bacaan   : Hosea 1:1-3; 2:13-19
Setahun : Hosea 1-4; Wahyu 1
Nas       : Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya (Hosea 2:13)

ALLAHNYA HOSEA

Pada akhir drama karya Marc Connely yang berjudul Green Pastures (Lembah Hijau), Hezdrel tua mengatakan bahwa ia tidak takut mati sebab ia percaya kepada Allahnya Hosea. Lalu Tuhan berbicara kepadanya dan bertanya apakah yang ia maksudkan adalah Allahnya Musa. Hezdrel menjawab tidak, dan menjelaskan bahwa ia melihat Tuhannya Hosea sebagai Tuhan yang penuh dengan belas kasih dan tidak menakutkan.

Keyakinan Hezdrel didasarkan pada sebuah kisah nyata yang terjadi pada zaman dahulu. Sebuah kisah tentang cinta yang tidak berbalas: Cinta tanpa pamrih yang diberikan Hosea kepada Gomer yang tidak setia. Gomer berulang kali menyeleweng sehingga menghancurkan hati Hosea. Namun, Hosea tidak pernah berhenti mencintainya.

Lalu Gomer dibuang ke tempat yang sangat gelap. Saya membayangkan keadaannya yang letih, perasaan tak berguna, berpenyakitan, dibebani oleh kesedihan, dan tidak punya apa-apa. Yang tersisa hanyalah cinta Hosea.

Hubungan antara Hosea dan Gomer menggambarkan hubungan antara Allah dan bangsa Israel. Meskipun Israel tidak setia dan menderita karenanya, Tuhan tetap mengejarnya dan berbicara kepadanya dengan lembut (Hosea 2:13).

Seandainya seorang tetangga Hosea melihat sendiri kejadian itu, saya membayangkan ia akan berkata, "Apakah ini yang disebut cinta yang tidak rasional?" Dan orang lain akan menjawab, "Saya tahu! Hosea mengasihi Gomer seperti Allah mengasihi saya!"

Inilah Allahnya Hosea. Sambutlah kasih-Nya dan ketahuilah bahwa Dia bukanlah Allah yang menakutkan -- David Roper

PERBARUILAH KASIH ANDA KEPADA ALLAH
DENGAN MENGINGAT KASIH ALLAH KEPADA ANDA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org