Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/11/13

Rabu, 13 November 2002

Bacaan   : Markus 3:22-30
Setahun : Ratapan 1-2; Ibrani 10:1-18
Nas       : Apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun (Markus 3:29)

TAK TERAMPUNI?

Seorang yang beranjak tua merasa telah berbuat dosa yang tak terampuni. Karena dihantui perasaan bersalah, ia mempunyai anggapan keliru bahwa Allah tak akan mengampuninya.

Kemudian sebuah pertanyaan terlintas dalam benaknya: Kalau saya masuk neraka, apa yang akan saya kerjakan di sana? Ia berpikir, saya akan mengajak penghuni lainnya untuk berdoa. Ia segera sadar kalau ketakutannya itu tidak masuk akal. Ia sadar bahwa selama bertahun-tahun ia telah percaya bahwa Kristus adalah Juruselamatnya, dan ia sangat ingin mengenal dan menyenangkan Allah. Inilah bukti bahwa Roh Allah benar-benar hidup di dalam hatinya.

Banyak orang kristiani yang sensitif takut kalau-kalau telah melakukan atau mengatakan sesuatu yang tak terampuni. Mungkin berupa hujatan yang terlintas dalam pikiran mereka. Meskipun mereka mengakuinya di hadapan Allah, tetapi mereka tetap bertanya-tanya apakah mereka telah berbuat dosa yang tidak akan diampuni Allah.

Dosa apakah yang tak terampuni? Dalam Markus 3:22-30, kita menjumpai para ahli Taurat yang menuduh Yesus membuat mukjizat dengan kuasa penghulu setan. Saat ini kita tidak mungkin melakukan dosa seperti para ahli Taurat yang menuduh Yesus karena Yesus sudah tidak hadir secara fisik di dunia.

Satu-satunya dosa yang tak terampuni adalah dengan selalu dan sengaja menolak kesaksian Roh Kudus bahwa Yesus adalah Juruselamat. Tidak ada dosa yang tak terampuni selain penolakan total terhadap Kristus. Dengan kasih karunia-Nya, Dia mengampuni semua orang yang datang kepada-Nya -- Dennis De Haan

KUASA PENGAMPUNAN KRISTUS MAMPU MENGHILANGKAN
NODA DOSA YANG PALING KOTOR SEKALIPUN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org