Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/11/05

Selasa, 5 November 2002

Bacaan   : Matius 27:15-26
Setahun : Yeremia 34-36; Ibrani 2
Nas       : Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya (Yohanes 1:11)

DITOLAK

Ditolak itu menyakitkan. Ketika Adlai Stevenson kalah dalam pemilihan presiden AS pada tahun 1952, ia berkata bahwa ia merasa seperti orang dewasa yang jari kakinya baru saja tersandung. "Rasanya terlalu sakit untuk tertawa, tetapi terlalu tua untuk menangis," tambahnya.

Beberapa anak kecil merasakan sakitnya ditolak ketika salah seorang temannya terpilih untuk membacakan puisi atau menyanyikan lagu, sementara dirinya tidak. Saat beranjak dewasa, sebagian di antara mereka tidak terpilih menjadi anggota tim universitas. Sebagian lagi akan ditolak oleh gadis yang ingin diajaknya kencan. Dan yang lainnya mungkin menikah, tetapi kemudian pasangannya pergi meninggalkannya demi orang lain. Mereka mungkin bertanya-tanya mengapa Tuhan membiarkan mereka ditolak.

Saya tak punya jawaban mudah bagi orang-orang yang hatinya terluka seperti ini. Saya hanya dapat menganjurkan mereka untuk melihat Yesus, karena Dia juga pernah ditolak. Dia dicemooh saudara-saudara-Nya dan orang-orang di daerah-Nya. Orang-orang menuntut Dia agar disalibkan (Matius 27:23). Di atas kayu salib, saat menanggung dosa-dosa kita, Dia merasa sedemikian ditinggalkan Bapa-Nya sehingga Dia berseru, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (ayat 46).

Ketika Anda merasa sangat terluka akibat penolakan, ingatlah bahwa Yesus memahami apa yang Anda rasakan. Dia mencintai Anda. Saat Anda percaya kepada-Nya, saat itu juga Dia menerima Anda. Dia tidak pernah menolak orang-orang yang percaya kepada-Nya (Yohanes 6:37) -- Herb Vander Lugt

KEPEDULIAN YESUS
MEMBUAT SEGALANYA MENAJA DI BERBEDA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org