Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/10/11

Jumat, 11 Oktober 2002

Bacaan   : 1Samuel 18:1-16
Setahun : Yesaya 37-38; Kolose 3
Nas       : Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang (Amsal 14:30)

WASPADAILAH IRI HATI!

Iri hati dapat diartikan sebagai "kekesalan atas kesuksesan atau kebahagiaan orang lain." Banyak peradaban menganggap enteng iri hati. Perusahaan renovasi rumah di Washington, D.C. mengeluarkan sebuah iklan yang menunjukkan sifat buruk ini. Iklan tersebut menggunakan ungkapan "ruang tamu yang membuat orang lain tergila-gila" dan "dapur yang membuat iri hati." Iklan itu selanjutnya mengatakan bahwa dengan mempercantik rumah Anda, Anda akan membuat para tetangga merasa iri.

Alkitab memandang iri hati secara berbeda, dengan mengatakan bahwa iri hati "membusukkan tulang" (Amsal 14:30). Sikap iri hatilah yang membuat para pemimpin agama ingin membunuh Yesus (Matius 27:20). Dalam Galatia 5:19-26, iri hati termasuk dalam daftar "perbuatan daging" yang dapat menghancurkan hidup kita.

Dalam 1 Samuel 18, kita membaca bahwa iri hati menyebabkan kejatuhan Raja Saul. Ia telah memulai pemerintahannya dengan baik, tetapi karena tidak taat kepada perintah Allah, ia pun ditolak sebagai raja (15:23). Bukannya menerima keputusan Allah dengan rendah hati, ia malah terbakar oleh rasa iri dan benci kepada Daud (18:8,9). Sejak saat itu, Saul menjauhkan diri dari Allah, bahkan meminta petunjuk dari pemanggil arwah (28:7). Pada akhirnya, ia bunuh diri setelah mengalami kekalahan yang memalukan melawan orang Filistin (31:4,5). Iri hati telah menghancurkannya.

Iri hati dapat menghancurkan hidup. Jangan pernah menganggapnya enteng! -- Herb Vander Lugt

KETIKA ANDA MENABUR IRI HATI
ANDA AKAN MENUAI MASALAH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org