Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/09/28

Sabtu, 28 September 2002

Bacaan   : Yehezkiel 24:15-24
Setahun : Yesaya 5-6; Efesus 1
Nas       : Janganlah meratap atau pun menangis dan janganlah mengeluarkan airmata (Yehezkiel 24:16)

DOSA ITU SERIUS

Manusia dari berbagai budaya memiliki kebiasaan meratapi kematian orang yang dikasihinya dengan berbagai cara. Di beberapa tempat ada yang menyewa orang untuk menangis semalam suntuk sambil berjaga di samping jenazah. Di lain tempat, orang melakukan upacara perkabungan yang bermacam-macam.

Namun, tak ada budaya manapun yang mengadakan upacara perkabungan seperti yang Allah pinta kepada Yehezkiel saat istrinya meninggal. Tuhan memberitahu bahwa istrinya, "dia yang sangat [Yehezkiel] cintai," akan meninggal mendadak (24:16). Namun Yehezkiel tidak boleh meratap, melainkan harus tetap diam (ayat 17).

Mengapa Allah menyuruh Yehezkiel melakukan sesuatu yang tampaknya sangat tidak adil, sulit, dan tidak wajar? Allah ingin memberi lambang kepada rakyat Yerusalem bahwa begitu hal yang membahagiakan diambil dari nabi itu, maka hal yang membahagiakan mereka pun, yakni Bait Allah, akan diambil juga dari mereka. Yehezkiel mengumumkan penghakiman Allah atas Israel, dengan menyatakan bahwa mereka akan menyerahkan Bait Allah mereka kepada bangsa Babel.

Seperti Yehezkiel, mereka pun diberitahu bahwa mereka tidak akan meratap dengan cara yang wajar (ayat 23). Penghancuran Bait Allah itu akan sangat mengerikan. Kesalahan dan kedukaan mereka akan sangat besar sehingga orang takkan mampu menampakkan ekspresi kedukaan yang wajar.

Sungguh pelajaran yang berharga! Allah mengharapkan kita menaati-Nya. Bila tidak demikian, kita akan meratap (Yakobus 4:8,9). Dosa itu hal yang serius -- JDB

ANDA TAKKAN PERNAH MENANG
BILA BERMAIN-MAIN DENGAN DOSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org