Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/09/17

Selasa, 17 September 2002

Bacaan   : Mazmur 127
Setahun : Amsal 27-29; 2Korintus 10
Nas       : Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi ..., dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah, sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur (Mazmur 127:2)

TATKALA KITA TIDUR

Terjemahan Mazmur 127:2 berbunyi, "Ia memberikan kepada yang dicintai-Nya bahkan pada waktu ia tidur" (versi NASB). Saya yakin ada hal yang sangat signifikan dalam ayat ini yang akan berlalu begitu saja bila kita tidak memahami bahwa Israel mengawali harinya pada malam hari, bukan pada pagi hari.

Kita sering mengawali hari dengan banyak kegiatan. Setelah bangun, kita menyambar makanan siap-saji untuk sarapan, dan terburu-buru pergi. Kita punya banyak hal yang harus dikerjakan!

Sebaliknya, Israel memulai harinya pada malam hari. Mereka beristirahat dan tidur, lalu bangun di pagi hari untuk ikut mengerjakan pekerjaan yang sedang Allah kerjakan, karena "Dia, Sang Penjaga Israel, tidak terlelap dan tidak tertidur" (121:4, versi NASB).

Pola bangsa Israel ini tampak signifikan. Saya yakin demikian karena hal itu menggambarkan sikap yang seharusnya kita ikuti dalam berbagai usaha yang kita lakukan. Hari-hari kita seharusnya diawali dengan bersandar penuh pada kemampuan Allah yang tak terbatas. Tatkala mulai bekerja, sesungguhnya kita ikut serta mengerjakan apa yang sedang Dia kerjakan.

Sia-sia saja kita membawa diri dalam kegiatan gila-gilaan yang meresahkan, "bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam" (127:2), seolah-olah kesuksesan bergantung sepenuhnya pada usaha kita. Memang kita harus bekerja keras dan setia dengan semua yang kita kerjakan, tetapi harus disadari bahwa segala sesuatunya bergantung pada Allah. Dia tak pernah berhenti bekerja untuk kepentingan kita. Sebelum memulai pekerjaan, mula-mula kita harus mendapatkan ketenangan dalam Dia -- DHR

KERJAKAN TUGAS ANDA SEBAIK MUNGKIN
DAN BIARKAN TUHAN YANG MENGERJAKAN SISANYA -- Longfellow

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org