Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/04/25

Kamis, 25 April 2002

Bacaan   : Kolose 2:1-10
Setahun : 2 Samuel 21-22; Lukas 18:24-43
Nas       : Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing (Ibrani 13:9)

JANGAN MAU DIKELABUI

Orang tidak suka dikelabui, tetapi hal ini sering terjadi sehingga tampaknya memang demikian.

Banyak orang mengalami hal ini sehingga mereka harus mengorbankan uang, membahayakan kesehatan, atau menyia-nyiakan waktu mereka.

Hal ini banyak dialami pada para orang tua yang mempercayai seorang wiraniaga yang ramah dan pandai membujuk, yang datang dari rumah ke rumah untuk menjual produk yang diiklankan secara berlebihan. Hal ini terjadi ketika seorang penipu mengatakan kepada sepasang suami-istri bahwa ia diutus pihak bank untuk menyampaikan bahwa mereka perlu menarik uang mereka dan memberikan kepadanya untuk meluruskan kekeliruan bank. Ini terjadi pula saat seseorang yang bermasalah dengan kesehatannya membeli obat seharga ratusan dolar tetapi ternyata palsu.

Hal itu dapat terjadi pada diri kita dalam perkara rohani. Kita dapat dikelabui oleh pernyataan-pernyataan menipu yang sangat berbeda dengan apa yang nyata-nyata Allah janjikan. Namun demikian itu bukan lagi hal baru. Paulus memperingatkan tentang adanya penipuan semacam ini dalam Kolose 2:8.

Lalu bagaimana kita melindungi diri dari mereka yang membuat pernyataan religius yang tidak didukung oleh firman Allah? Dengan "berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia [Yesus Kristus], hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu"(ayat 7).

Waspadalah, baik saat mendengarkan seorang penjual barang ataupun seorang pengkhotbah. Jangan mau dikelabui -JDB

MEMBERI DIRI KITA MAKAN KEBENARAN ALLAH
AKAN MENCEGAH KITA MENELAN KEBOHONGAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org