Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/03/25

Senin, 25 Maret 2002

Bacaan   : Matius 11:25-30
Setahun : Yosua 19-21; Lukas 2:25-52
Nas       : Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? Janganlah mencarinya! (Yeremia 45:5)

AMBISI PRIBADI

Artis pop Andy Warhol pernah mengatakan bahwa di zaman televisi ini setiap orang bisa mendapatkan ketenaran selama 15 menit. Ya, ketenaran mungkin datang kepada kita, tapi tidak seharusnya kita mengejarnya.

Ambisi pribadi adalah sifat mengerikan yang dapat mewujudkan dirinya dalam bentuk nafsu akan "kursi terbaik" dan pengakuan pribadi. Ambisi pribadi membuat kita mendominasi acara-acara sosial dan lebih suka menceritakan kisah kita sendiri daripada mendengarkan orang lain. Kita ingin diperhatikan, menjadi terkemuka, dan menjadi pusat perhatian, daripada sekadar menjadi penonton.

Bagaimanapun juga, jalan Allah merupakan kebalikannya. Menurut jalan Allah berarti belajar untuk puas saat orang lain lebih ditinggikan dari pada kita. Juga belajar untuk bergembira saat yang lain lebih disukai orang, dan dapat memberi pujian kepada yang lain tanpa bersikeras untuk menerima pujian bagi diri sendiri. Jalan Allah memampukan kita untuk menerima penghinaan saat kita diperlakukan tidak adil dan menolong kita untuk memandang pengalaman itu sebagai "berkat terselubung"-yakni sebuah kesempatan untuk mempelajari kerendahan hati yang sejati.

Kita mulai belajar tentang jalan Allah dari Yesus. Dia "lemah lembut dan rendah hati" (Matius 11:29) dan tidak berusaha untuk membela kehormatan atau kedudukan-Nya (Filipi 2:5-8). Dengan selalu mengandalkan pertolongan-Nya, kita semakin lama dapat semakin serupa dengan Dia. Setelah itu barulah kita dapat melepaskan diri dari perilaku dan usaha yang tiada henti untuk mengejar ambisi pribadi -DHR

TIDAK ADA YANG MEMBATASI KEBAIKAN ANDA
JIKA ANDA TAK PEDULI SIAPA YANG AKAN DI PUJI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org