Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/03/22

Jumat, 22 Maret 2002

Bacaan   : Efesus 5:1-14
Setahun : Yosua 10-12; Lukas 1:39-56
Nas       : "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang" (Efesus 5:8)

IMAN YANG SEJATI

Ia mengaku telah percaya kepada Yesus sebagai Juruselamatnya, tapi ia masih menjalankan sebuah usaha yang haram. Sahabat-sahabatnya adalah orang-orang yang menyombongkan diri karena dapat melakukan ketidakjujuran dan keasusilaan tanpa dihukum. Saya ingin mendorongnya untuk hidup bagi Kristus, jadi saya menemuinya setiap minggu.

Orang itu menyimak ketika saya menerangkan Kitab Suci, dan ia tampak tersentuh dengan doa-doa saya untuknya. Namun ia tak pernah menunjukkan penyesalan akan masa lalunya. Ia terus hidup seperti waktu-waktu sebelumnya dan tidak menunjukkan keinginan untuk berubah. Memang benar bila ia mengerti bahwa Yesus dengan sukacita menerima kita sebagaimana adanya, tetapi salah bila ia mengira bahwa hidup dalam ketaatan bukan suatu keharusan. Sejauh yang saya tahu, ia tidak pernah mengubah sikap atau kelakuannya sampai akhirnya meninggal secara mendadak.

Dalam Efesus 5, Rasul Paulus menyinggung tentang pekerjaan-pekerjaan tidak benar yang meremehkan pentingnya hidup yang diubahkan sebagai "kata-kata yang hampa" (ayat 5,6). Sesuatu yang sangat penting terjadi atas kita dan dalam diri kita saat kita percaya. Kita yang dulu "adalah kegelapan" menjadi "terang di dalam Tuhan" (ayat 8). Hasil yang akan didapat adalah hidup yang ditandai dengan "kebaikan, keadilan, dan kebenaran" (ayat 9).

Jika iman kita nyata, maka seharusnya tujuan hidup kita adalah untuk memuliakan Tuhan kita dan tidak hidup seperti mereka yang tidak mengenal Dia. Itu adalah pertanda pasti dari iman yang sejati -HVL

SAAT YESUS MASUK KE DALAM HIDUP KITA
DIA MENGUBAH SEGALANYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org