Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/03/11

Senin, 11 Maret 2002

Bacaan   : Kisah 16:16-34
Setahun : Ulangan 14-16; Markus 12:28-44
Nas       : Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kisah 16:25)

SEUTAS DAWAI

Pemain biola Italia Niccolo Paganini (1782-1840) sedang memainkan sebuah lagu yang sulit di hadapan sejumlah besar penonton. Tiba-tiba seutas dawai biolanya putus, tetapi ia tetap melanjutkan permainannya, berimprovisasi dengan indahnya. Kemudian dua utas dawai putus lagi dan ia menyelesaikan lagunya dengan bermain pada satu dawai saja.

Ketika tepuk tangan penonton berhenti, ia mengangguk pada dirigen untuk mengulang lagu itu demi memenuhi permintaan penonton. Pemain biola itu tersenyum pada penonton dan berseru: "Paganini . dan seutas dawai!" Sambil meletakkan alat musik itu di bawah dagunya, ia memainkan lagu itu lagi hanya dengan satu dawai.

Dengan merenungkan hal itu, Charles Swindoll menuliskan: "Makin lama aku hidup, makin yakinlah aku bahwa kehidupan terdiri dari sepuluh persen peristiwa yang terjadi pada kita dan sembilan puluh persen cara kita menanggapinya." Untuk mendukung pendiriannya dengan kebenaran Kitab Suci, Swindoll mengulas tentang sikap Paulus dan Silas selagi mereka dipasung di dalam penjara. Mereka tidak meratapi keadaan mereka, sebaliknya mereka menggunakan "seutas dawai" yang masih dimiliki - mereka berdoa dan menyanyikan lagu pujian kepada Allah (Kisah Para Rasul 16:25). Sebagai buah kesaksian mereka, kepala penjara dan seisi rumahnya diselamatkan dan dibaptis.

Apakah Anda mengizinkan kesengsaraan hidup membuat Anda berkecil hati atau bahkan lumpuh sama sekali? Dengan pertolongan Allah, gunakanlah "seutas dawai" yang masih Anda miliki sebaik mungkin -JEY

JIKA ANDA TETAP SELARAS DENGAN KRISTUS
DALAM KEKELAMAN PUN ANDA DAPAT MENYANYI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org