Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/02/28

Kamis, 28 Februari 2002

Bacaan   : Yunus 3:10-4:11
Setahun : Bilangan 20-22; Markus 7:1-13
Nas       : Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia (Yunus 4:1)

DUKACITA ATAS KARUNIA

Dalam bukunya The Divine Intruder (Pengacau Ilahi), James Edwards menggambarkan Nabi Yunus sebagai orang yang berdukacita atas karunia Allah. Yunus telah diutus untuk mengabarkan seruan pertobatan kepada warga Niniwe. Namun ia merasa kota yang penuh kejahatan itu lebih layak dihancurkan daripada diampuni, mengingat kekejaman dan kejahatan yang telah terjadi di sana.

Setelah gagal melarikan diri dari Allah, Yunus akhirnya mau taat dan mengabarkan penghukuman yang akan Allah jatuhkan atas Niniwe. Lalu, terjadilah sesuatu yang sama sekali tidak terbayangkan: orang-orang Niniwe mau bertobat.

Dengan sangat marah, Yunus mencurahkan kekecewaannya kepada Allah: "Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya" (4:2).

Seperti Yunus, kita pun sering merasa bahwa orang-orang tertentu lebih pantas dihukum daripada diampuni Allah. Kita tidak mengharapkan apa pun kecuali hal yang terburuk bagi mereka, mengingat apa yang telah mereka lakukan terhadap kita atau orang-orang yang kita kasihi. Sebab itu, James Edwards mengingatkan kita bahwa kisah Yunus juga mengacu pada diri kita. Ia bertanya, "Apakah kita akan membatasi kuasa Allah dengan penghakiman kita, atau bersediakah kita membebaskan Allah untuk mengubah musuh-musuh kita, bahkan kita sendiri, dengan karunia-Nya?

Allah memanggil kita untuk menjangkau sesama, kepada siapa Dia rindu menunjukkan kasih dan belas kasihan-Nya -DCM

ANDA DAPAT BERHENTI MENGASIHI ORANG LAIN
SAAT ALLAH JUGA BERHENTI MENGASIHI ANDA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org