Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/02/13

Rabu, 13 Februari 2002

Bacaan   : 1 Tawarikh 29:1-12
Setahun : Imamat 14; Matius 26:51-75
Nas       : Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. ... Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu. ... Atau, kalau aku miskin, aku mencuri (Amsal 30:8,9)

BAIK-BURUKNYA KEKAYAAN

Suatu hari saya menerima surat yang berbunyi bahwa saya masih punya harapan untuk memenangkan undian di Reader's Digest. Saya sadar bahwa jutaan orang lain yang menerima surat seperti ini juga berpeluang menjadi pemenang. Namun sesungguhnya memenangkan uang yang banyak secara tiba-tiba bisa berdampak buruk bagi sebagian kita. Kekayaan yang seperti itu dapat mencederai kerohanian kita.

Agur, penulis Amsal 30, tidak meminta kekayaan dari Allah. Ia khawatir kalau ia kaya, mungkin ia akan merasa mampu mengatasi segalanya dengan kekuatan sendiri dan akan hidup tanpa Allah (ayat 8,9).

Namun kita pun menjumpai beberapa orang saleh yang kaya dalam Alkitab. Banyak orang Israel yang kaya mempersembahkan banyak uang untuk pembangunan Bait Suci. Hal ini mendorong Daud untuk menyatakan, "Kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu" (1 Tawarikh 29:12).

Kita boleh bersyukur atas apa yang dilakukan oleh sebagian orang kristiani yang kaya terhadap uang mereka. Saya mengenal sebuah keluarga yang setiap tahun menyumbangkan ratusan ribu dolar untuk berbagai kegiatan gerejawi. Sungguh indah cara mereka menggunakan kekayaan.

Akan tetapi fakta tetap berbicara bahwa tidak semua kita dapat dipercaya untuk mengelola kekayaan yang besar. Oleh karenanya jangan tujukan hati Anda pada kekayaan. Sebaliknya, bersyukurlah kepada Allah atas apa yang Anda miliki saat ini dan biarkan hati Anda merasa puas. Muliakanlah Dia dengan setia, dengan apa yang telah diberikan-Nya -HVL

KEKAYAAN BISA DIRASAKAN SEBAGAI BERKAT GANDA
BILA DISALURKAN SEBAGAI BERKAT BAGI SESAMA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org