Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/10/25

Kamis, 25 Oktober 2001

Bacaan   : 1 Korintus 15:20-28
Setahun : Markus 14-16
Nas       : Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut (1 Korintus 15:26)

KEMATIAN PASTI DIKALAHKAN

Saat saya berumur sekitar 8 tahun, saya mencoba menampik kenyataan tentang kematian. Hal itu terjadi pada saat upacara pemakaman Nenek. Ketika melihat tubuh Nenek yang tak bernyawa di dalam peti mati, saya berpikir, jika hal itu terjadi pada diri saya, maka saya akan segera berdiri, keluar dari peti, dan berlalu dari situ.

Sekarang saya sudah hampir 70 tahun, dan cara pandang saya terhadap kematian sudah berubah. Saya sudah menghadiri banyak upacara pemakaman. Saya telah mengucapkan selamat tinggal kepada kedua orangtua saya, semua bibi dan paman, juga banyak sahabat saya. Saya tidak dapat lagi menampik kenyataan yang kejam tentang kematian. Kematian merenggut kehidupan, menghancurkan hati, membawa kepada kesunyian, dan membobolkan tanggul airmata. Makna kematian tetap tak akan berubah sekalipun kita menggunakan kata-kata yang enak didengar atau menyebut upacara pemakaman sebagai "perayaan."

Namun ada kenyataan lebih besar yang dapat membangkitkan keinginan kita untuk melanjutkan hidup dengan pengharapan. Yesus Kristus telah mematahkan kuasa kematian. Dia "bangkit dan berjalan keluar" dari kubur. Suatu hari "musuh yang terakhir" ini, demikian Paulus menyebutnya, akan dihancurkan selamanya (1 Korintus 15:26). Ia berkata: "'Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut di manakah sengatmu?' Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita" (ayat 54-57).

Puji Tuhan! Kematian sudah pasti akan dikalahkan!-DJD

OLEH KUBUR KRISTUS YANG KOSONG
KITA DIPENUHI DENGAN PENGHARAPAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org