Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/09/28

Jumat, 28 September 2001

Bacaan   : Matius 7:21-29
Setahun : Amos 1-3
Nas       : Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir (Matius 7:26)

BATU ATAU PASIR?

Bandar udara terbesar kedua di Jepang, tenggelam di samudera. Ketika Kansai International dekat Osaka dibangun di atas pulau buatan, para ahli desain dan bangunan yakin semua akan beres. Untuk membetulkan setiap kemiringan yang terjadi dalam bangunan itu, mereka memasang tongkat hidrolik. Namun selama 6 tahun pertama, beberapa bagian penting dari lapangan udara itu mengalami kemiringan sehingga diperkirakan bandara itu akan tenggelam dalam waktu 50 tahun. Menanggapi hal itu mereka mengatakan tidak perlu kuatir, namun penduduk setempat tetap tidak begitu yakin.

Kebanyakan dari kita mungkin tidak akan pernah merancang atau membangun bandara, tetapi kita semua sedang membangun kehidupan. Tak ada keputusan yang lebih menentukan selain memilih di atas dasar apa kita mau membangun kehidupan ini..

Yesus menggunakan gaya bahasa metafora saat berbicara tentang rumah yang dibangun atas pasir, untuk menggambarkan orang yang mendengar firman-Nya tetapi tidak melaksanakannya. "Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu," kata Yesus, "sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya" (Matius 7:27). Mendengar apa yang Yesus katakan tanpa melakukannya, tidaklah cukup.

Sebaliknya, Yesus mengibaratkan orang yang mendengar firman-Nya dan mau melaksanakannya sebagai orang bijak yang mendirikan rumahnya di atas batu (ayat 24). Badai dahsyat sekalipun takkan mampu menghancurkannya.

Batu yang kokoh atau pasir yang mudah tenggelam? Di atas dasar apakah kita ingin membangun kehidupan hari ini?-DCM

DENGAN FIRMAN ALLAH SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN
ANDA AKAN DAPAT MEMBANGUN KEHIDUPAN YANG SALEH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org