Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/09/23

Minggu, 23 September 2001

Bacaan   : 2 Korintus 5:1-8
Setahun : Hosea 1-4
Nas       : Tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita (Wahyu 21:4)

JIKA TAK BERHASIL

Bayangkan bila seseorang yang sakit keras dan hampir meninggal, ternyata sembuh. Manakala mengingat pengalamannya, ia mengatakan bahwa proses penyembuhan lewat operasi yang menyelamatkan hidupnya, sungguh menyakitkan. Lalu sambil bergurau ia berkata: "Bayangkan seandainya ini tidak berhasil!" Kadangkala orang Kristen pun mengatakan hal yang sama. Namun, dalam kekristenan, apakah maksud tidak langsung dari gurauan itu? Apakah maksudnya lebih baik menanggung kepedihan di dunia yang sementara ini daripada mati dan merasakan sukacita kekal di surga?

Kita tahu bahwa hidup di dunia yang akan datang jauh lebih baik daripada hidup di dunia yang kita diami sekarang ini. Menurut Rasul Paulus: "Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan ... pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus ... memang jauh lebih baik" (Filipi 1:21,23).

Tentu saja, kita patut bersyukur atas berkat materi, pemeliharaan Tuhan, dan hubungan penuh makna yang kita alami bersama-Nya di dunia ini, berkat kasih karunia-Nya. Namun sebagai orang Kristen, kita tidak boleh bergurau dengan mengatakan bahwa pilihan masuk surga kurang menggiurkan dibandingkan hidup di dunia yang terkutuk karena dosa ini. Tentunya dengan penuh kerinduan kita mengharapkan sukacita hidup bersama Tuhan kita Yesus Kristus di surga (2 Korintus 5:8).

Suatu saat nanti, "tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu" (Wahyu 21:4). Bila operasi tak berhasil menyembuhkan, bukankah ini pilihan yang penuh rahmat?-VCG

SUKACITA TERBESAR DALAM HIDUP ADALAH
PENGHARAPAN AKAN SURGA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org