Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/09/09

Minggu, 9 September 2001

Bacaan   : 2 Timotius 1:1-7
Setahun : Yehezkiel 19-21
Nas       : Aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois (2 Timotius 1:5)

WARISAN

"Nenek moyang sayalah yang memiliki senapan ini," ujar seorang pria dengan bangga. Tangannya menggenggam sebuah senapan yang kondisinya masih tampak baru, senapan dari zaman tatkala para pendatang menjelajahi bagian Barat Amerika. Saya mengagumi gagang senapan yang indah itu dan bagian-bagian lainnya yang terbuat dari kuningan yang kemilau. Katanya, "Ini diwariskan kepada Kakek yang mewariskannya kepada ayah saya, dan yang kemudian mewariskannya kepada saya. Senapan ini telah disimpan turun-temurun dalam keluarga kami selama lebih dari 100 tahun. Saya pun akan mewariskannya kepada anak saya jika kelak ia sudah berusia 25 tahun."

Kita tentu pernah memikirkan apa saja yang dapat diwariskan kepada anak-anak. Istri saya, Shirley, berharap dapat mewarisi piring, gelas, dan barang-barang keramik milik neneknya. Memang warisan akan sangat berharga bagi kita. Barang-barang itu dapat menjadi sesuatu yang unik di rumah kita: meja kuno, selimut buatan sendiri, atau Alkitab keluarga yang sudah tua. Melalui teladan hidup kita, kita dapat mewariskan hal-hal yang jauh lebih penting kepada anak-anak, yakni nama baik dan karakter yang baik. Bacaan Alkitab hari ini menyebutkan tentang warisan terbaik yang pernah ada, yaitu teladan iman dalam Yesus Kristus. Nenek Timotius, Lois, dan ibunya, Eunike, telah beriman kepada Kristus dan mengajar Timotius untuk melakukan hal yang sama (2 Timotius 1:5, 3:14,15).

Tatkala memikirkan apa saja yang hendak Anda wariskan kepada anak-cucu, jangan lupa untuk mewariskan teladan iman dalam Yesus. Itu merupakan warisan yang paling berharga-DCE

NILAI-NILAI YANG KITA TINGGALKAN UNTUK ANAK-ANAK
JAUH LEBIH PENTING DARIPADA BARANG-BARANG BERHARGA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org