Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/07/02

Senin, 2 Juli 2001

Bacaan   : Efesus 3:8-21
Setahun : Mazmur 115-118
Nas       : Dalam Kristus Yesus Tuhan kita ... kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya (Efesus 3:11,12)

DIA MENUNGGU

Mesin penjawab telepon bisa sangat membantu, tetapi terkadang juga membuat jengkel orang yang menelepon. Masalahnya sang penelepon hanya bisa mendengar rekaman suara dari kaset, "Maaf, saya tidak dapat menerima telepon Anda saat ini. Tolong tinggalkan nama dan nomor telepon Anda, saya akan menghubungi Anda kembali." Dengan rasa kecewa, si penelepon berbicara dengan mesin sambil berharap orang tersebut tidak lupa dan tidak terlalu sibuk untuk membalas teleponnya.

Di tengah dunia yang berteknologi canggih ini, kita akan terhibur saat mengetahui bahwa ketika kita berseru kepada Allah, kita dapat berbicara langsung dengan-Nya. Dalam Efesus 3, Rasul Paulus berkata "Dalam Kristus Yesus Tuhan kita ... kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya" (ayat 11,12).

Dalam 1 Tesalonika 5:17, Paulus menguatkan orang-orang percaya untuk tetap berdoa. Tentu saja dengan kepastian bahwa Allah selalu mendengarkan dan bahwa Dia ingin mendengarnya langsung dari kita. Namun dengan berbagai alasan kita sering membiarkan Allah menunggu. Kelalaian kita untuk berdoa seolah meninggalkan pesan kepada Allah bahwa kita sedang tidak mau menjawab panggilan-Nya untuk berdoa dengan janji kita akan berdoa nanti.

Hal-hal apakah yang menghalangi Anda untuk berdoa? Berbicaralah kepada Allah tentang setiap penghalang itu. Dengan demikian akan timbul kedekatan dua arah, karena Bapa surgawi pun rindu untuk menikmati keintiman itu bersama Anda.

Mengapa Anda terus membiarkan Allah menunggu?-JEY

JIKA ANDA MERASA TERLALU SIBUK UNTUK BERDOA
ANDA AKAN BENAR-BENAR SIBUK SEHINGGA TAK MUNGKIN BISA BERDOA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org