Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/05/14

Senin, 14 Mei 2001

Bacaan   : Lukas 23:1-12
Setahun : Ayub 1-4
Nas       : Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman (Amsal 15:1)

BERSIKAP TENANG

Putri kami Melissa sedang belajar mengemudi. Karena itu ia harus mendengarkan berbagai pengarahan tentang mengemudi secara aman dari kami, ayah dan ibunya. Pada suatu kesempatan kami menasihatinya, "Jika seseorang memotong jalan, tetaplah tenang. Jangan membuat pengemudi lain marah. Kamu tidak tahu apa yang mungkin akan ia lakukan."

Komentar tersebut tampaknya biasa. Namun jika saya memikirkan banyaknya hal buruk yang dapat terjadi, saya sadar banyak hal telah berubah. Ketika dulu saya belajar mengemudi, tidak ada orang yang marah-marah di jalan ataupun memotong jalan. Masalah semacam itu belum muncul.

Namun kini ungkapan kegusaran sudah menjadi bagian dari kehidupan sehingga kita harus selalu mengantisipasinya. Umpatan atau makian sudah sering dijumpai dalam acara-acara TV dan radio. Para murid dan guru terlibat dalam perdebatan-perdebatan sengit. Orang-orang yang tidak saling kenal pun saling melontarkan hinaan satu sama lain di tempat-tempat umum. Para atlet dan penggemarnya saling berteriak dengan nada berang dalam pertandingan-pertandingan.

Kita hidup dalam zaman yang diliputi kegeraman, kegusaran. Namun kita bisa membantu memecahkan masalah ini -- untuk satu orang setiap kali. Ketika kita sedang menerima tumpahan amarah seseorang, kita dapat menjawabnya dengan lemah lembut (Amsal 15:1). Pendekatan yang tenang dan bijak dapat meredakan amarah.

Kristus tetap tenang dalam menghadapi tuduhan-tuduhan penuh kebencian sementara Dia diadili (Lukas 23:1-12). Sudah seharusnya kita mengikuti teladan-Nya dengan tetap bersikap tenang dalam zaman yang diwarnai amarah ini -- JDB

ORANG YANG BISA MENGALAHKAN AMARAHNYA
TELAH MENAKLUKKAN SEORANG MUSUH YANG KUAT

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org