Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/05/01

Selasa, 1 Mei 2001

Bacaan   : Matius 27:3-10
Setahun : 2 Tawarikh 26-29
Nas       : Maka kata Yesus kepadanya: "Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?" (Lukas 22:48)

"DIBUNUH" DENGAN CIUMAN

Jika Yudas sang pengkhianat sungguh-sungguh bertobat, maukah Yesus menerimanya? Saya yakin Dia mau. Tak seorang pun dapat berbuat dosa sedemikian besar sehingga anugerah Allah tidak cukup untuk mengampuninya. Tuhan mungkin lebih sedih saat melihat Yudas bunuh diri daripada saat Yudas mengkhianati-Nya. Saya rasa tindakan keputusasaannya itu menunjukkan bahwa ia tidak percaya Tuhan akan mengampuninya.

Dalam novel The Flight Of The Shadow (Terbangnya Bayang-bayang), penulis George MacDonald bercerita tentang seorang gadis kecil, Belorba Whichcote, yang tinggal bersama pamannya. Suatu pagi ia melihat pamannya mengambil sebuah perhiasan dari laci lemari, memegangnya sebentar di bawah cahaya, kemudian dengan segera memasukkannya kembali.

Ketika pamannya pergi meninggalkan rumah seharian, Belorba membuka laci tersebut tanpa seizin pamannya. Seketika rasa bersalah melingkupi hatinya yang peka. Ia pun duduk dengan gelisah menunggu pamannya pulang. Ketika pamannya datang sesudah larut malam, Belorba tersungkur di kaki pamannya, mengakui apa yang telah dilakukannya dan betapa tidak enak perasaannya. Lalu ia menangis tersedu-sedu, "Apakah Paman akan membunuhku?"

"Ya, ya," pamannya menjawab. "Aku akan membunuhmu, sayangku! Begini caranya Kemarilah!" Lalu, sembari merentangkan tangannya, ia menarik Berloba mendekat, dan menciuminya.

Ini merupakan gambaran yang sangat indah tentang kasih Tuhan bagi orang berdosa yang dengan rendah hati datang di hadapan-Nya! Dia rindu untuk "membunuh kita" dengan ciuman! -- DHR

DOSA MENDATANGKAN KETAKUTAN
PENGAKUAN MENDATANGKAN KEBEBASAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org