Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/04/17

Selasa, 17 April 2001

Bacaan   : Matius 23:13-15
Setahun : 1 Tawarikh 10-13
Nas       : Janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya (Matius 6:5)

ORANG-ORANG MUNAFIK

Orang munafik adalah orang yang suka berpura-pura. Ia tidak menampilkan dirinya sendiri apa adanya tetapi malah menyamarkan dirinya sebagai orang lain. Allah memang membenci kemunafikan, namun mengasihi orang-orang berdosa. Dalam seluruh kitab Injil, dicatat bahwa Yesus senantiasa berbicara kepada orang-orang berdosa dengan sikap penuh simpati, kebaikan, dan pengampunan. Sebaliknya, kepada pemimpin-pemimpin agama yang munafik, Dia mengecam mereka dengan memakai kata-kata keras. Bahkan Dia menyebut mereka sebagai pemimpin-pemimpin buta, kuburan yang dilabur putih, dan ular beludak (Matius 23:24,27,33).

Sebenarnya, orang yang paling munafik adalah orang yang tidak mau datang kepada Kristus karena melihat begitu banyaknya kemunafikan di dalam gereja. Orang seperti itu tidaklah konsisten. Dunia bisnis penuh dengan kemunafikan, namun hal itu tidak membuatnya berhenti melakukan bisnis. Masyarakat penuh dengan kemunafikan, tetapi ia tidak menjadi seorang pertapa. Neraka penuh dengan kemunafikan, jadi jika seseorang tidak suka kemunafikan, maka ia harus memastikan bahwa ia tidak sedang menuju ke sana.

Bila Anda tidak mau tunduk di hadapan Kristus dan menerima-Nya sebagai Juruselamat dan Tuhan karena Anda tidak menyukai kemunafikan, bolehkah saya menunjukkan siapa yang munafik dalam hal ini? Sobat, saya mengatakan ini dengan dasar kasih. Bercerminlah. Berhentilah berpura-pura. Bila Anda tidak punya alasan lain yang lebih baik, berarti sesungguhnya Anda tidak punya alasan yang tepat -MRD

TAK ADA ORANG YANG LEBIH MUNAFIK DARI
ORANG YANG MERASA DIRINYA TIDAK MEMERLUKAN YESUS

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org