Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/02/02

Jumat, 2 Februari 2001

Bacaan   : Pengkhotbah 6:1-6
Setahun : Imamat 17-19
Nas       : Jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati (1Timotius 6:17)

KAYA SEJATI

Pada suatu malam sebuah acara berita menayangkan secara khusus tentang banyak atlet muda yang tiba-tiba mencuat menjadi selebriti olahraga yang kaya raya. Setelah kaya, mereka mulai membeli mobil-mobil mahal, hidup mewah, dan berpesta-pora, hingga kemudian mereka jatuh dalam perilaku yang tidak bermoral dan penggunaan obat-obat terlarang. Dari situ karier mereka berantakan.

Rupanya penulis kitab Pengkhotbah berempati kepada atlet-atlet muda tersebut. Dalam pasal 6 ia menggambarkan kehampaan dari seseorang yang hanya memiliki kekayaan duniawi namun tidak punya Allah. Ada dua orang yang digambarkan dalam pasal itu. Orang pertama adalah orang yang gila kerja atau suka mengumbar nafsu. Ia memang cepat sukses namun tidak merasa bahagia hingga akhirnya meninggal tanpa pewaris (ayat 1,2). Orang kedua hidup lebih lama dan punya banyak anak, tetapi tidak mengalami kepuasan dalam hidupnya dan akhirnya meninggal tanpa merasa dicintai (ayat 3-6). Penulis menyimpulkan bahwa lebih baik tidak hidup sama sekali daripada menjadi kaya dan terkenal namun menderita!

Rasul Paulus berkata bahwa apabila kita membiarkan Allah mengontrol hidup kita, maka kita dapat menikmati berkat di dunia, karena Dia "memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati" (1 Timotius 6:17). Dan, manakala kita menggunakan uang untuk kebaikan berarti kita menggunakannya untuk tujuan Allah yang kekal, sehingga kita "mencapai hidup yang sebenarnya" (ayat 19). Masa depan yang cerah dan masa kini yang penuh sukacita-itulah yang disediakan Allah bagi kita! -HVL

KAYA DI DALAM ALLAH LEBIH BAIK
DARIPADA KAYA DALAM HARTA BENDA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org