Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/07/14

Jumat, 14 Juli 2000

Bacaan   : Titus 2:11-15
Setahun : Mazmur 10-12, Kisah Para Rasul 19:1-20
Nas       : Kewargaan kita adalah di dalam surga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat (Filipi 3:20)

MENANTI

Pada tahun 1940-an, Samuel Beckett menulis sebuah drama berjudul Waiting for Godot (Menunggu Godot) yang kini dikenal sebagai sebuah karya klasik. Dalam drama itu, dua orang berdiri di atas panggung yang kosong dengan tangan dimasukkan ke saku dan saling berpandangan. Yang mereka lakukan hanyalah berdiri dan berpandangan. Tidak ada gerakan, tidak ada alur cerita, mereka hanya berdiri diam dan menunggu kedatangan Godot.

Siapakah Godot? Apakah ia seorang manusia? Apakah ia mewakili Allah? Seorang ahli etika bernama Lewis Smedes berpendapat bahwa Godot adalah "khayalan yang dipegang banyak orang sebagai pelarian." Sampai drama itu berakhir, kedua orang tersebut masih berdiri menanti di atas pentas tanpa melakukan apa-apa.

Saat hadir di perayaan ke-50 drama itu, seseorang bertanya kepada Beckett, "Maukah Anda memberitahu siapa sebenarnya Godot itu?" Namun ia menjawab, "Bagaimana saya bisa tahu?"

Waiting for Godot adalah cerita perumpamaan tentang kehidupan kebanyakan orang yang hampa dan tak berarti, suatu penantian yang sia-sia. Jika tidak ada kasih, anugerah,dan hikmat Allah, maka hidup kita hanya merupakan penantian yang sia-sia untuk mengisi waktu kosong.

Betapa berbedanya hal di atas dengan pengharapan orang Kristen! Saat ini kita sedang menantikan "penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan pernyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus" (Titus 2:13). Pengharapan bahwa di balik dunia ini terdapat hidup penuh berkat yang tak terlukiskan akan senantiasa menopang kita -- VCG

SUKACITA TERBESAR DI BUMI INI
ADALAH PENGHARAPAN YANG PASTI AKAN SURGA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org