Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/07/06

Kamis, 6 Juli 2000

Bacaan   : 1Tawarikh 21:1-13
Setahun : Ayub 32-33, Kisah Para Rasul 14
Nas       : Berkatalah Daud kepada Allah: "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini" (1Tawarikh 21:8)

DOSA TERAKHIR YANG HARUS DIBUANG

Rasul Paulus menasihatkan agar kita "menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani" (2Korintus 7:1). Meskipun di mata orang lain kita terlihat hidup suci dan bermoral, tetapi di dalam jiwa kita mungkin saja tersembunyi suatu sikap yang tidak menyenangkan Tuhan. Karena dosa-dosa rohani tidak terlihat dan tersembunyi di dalam hati, maka kita cenderung mengabaikannya sampai keberadaan dosa-dosa tersebut tampak melalui tingkah laku kita.

Kehidupan Raja Daud menggambarkan kedua aspek dari dosa ini. Pertama, nafsu birahi Daud terhadap Batsyeba telah membawanya pada perzinahan dan pembunuhan yang tampak nyata (2Samuel 11-12; Mazmur 32:5) serta membawa kesusahan besar bagi hidupnya sendiri dan celaan bagi bangsa Israel. Kedua, di usia senjanya Daud menyerah pada hasutan Setan untuk mengadakan sensus (1Tawarikh 21:1-6). Hal yang kelihatannya tidak berdosa itu ternyata telah membuat Allah murka (ayat 7-8) karena dengan demikian Daud menyombongkan kekuatan militernya. Di sini terjadi kemerosotan yang tak kentara dalam diri Daud. Tadinya ia selalu percaya penuh kepada Allah yang sering kali melepaskannya dari bahaya secara ajaib, tetapi kini ia malah mengandalkan kemampuan dan kekuatannya sendiri.

Dari luar, orang lain mungkin melihat bahwa kita berhasil memenangkan peperangan melawan dosa. Namun kita harus senantiasa waspada terhadap dosa-dosa rohani, terutama kesombongan. Dosa-dosa tersebut dapat menyebabkan kita tersandung dan jatuh, bahkan di akhir perjalanan hidup kita -- DJD

KESOMBONGAN ADALAH BATU YANG MEMBUAT
BANYAK ORANG TERSANDUNG

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org