Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/05/28

Minggu, 28 Mei 2000

Bacaan   : Pengkhotbah 4:17-5:1-6
Setahun : 2Tawarikh 4-6, Yohanes 10:24-42
Nas       : Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan (Amsal 1:7)

DI HADIRAT ALLAH

Sebagai anak petani di Dakota Utara, dulu saya sering terkagum-kagum ketika melihat ke langit di hari yang cerah atau ketika mendengarkan gemuruh guntur sebelum badai datang. Allah tampak begitu besar dan saya merasa begitu kecil. Saya sering mengalami perasaan seperti itu ketika mendekati altar gereja atau mendengar Ayah berdoa. Namun, sekarang saya mengakui bahwa kadangkala saya cenderung lebih santai ketika berpikir tentang Allah, berdoa, mempelajari Alkitab, atau turut serta dalam penyembahan.

Ketika kita berkumpul untuk menyembah, menyanyi, berdoa, dan mendengarkan khotbah, sering kali kita melakukannya dengan setengah hati dan kurang disertai takut akan Allah. Pengkhotbah 5 mengungkapkan masalah tersebut dan memperingatkan kita untuk tidak berjanji kepada Allah dengan sembarangan atau dengan kepura-puraan.

Kita cenderung hanya mendengarkan sebagian dari apa yang disampaikan Allah melalui firman-Nya. Mendengar yang sesungguhnya adalah mendengarkan dengan disertai ketaatan. Janji yang tidak ditepati di hadapan Allah adalah masalah yang sangat serius (Pengkhotbah 5:1,3-5). Sebagaimana banyak mimpi tidak terwujud menjadi kenyataan, demikian juga ada banyak perkataan sia-sia di hadirat Allah. Tetapi takutlah akan Allah (ayat 2,6).

Tanamkan selalu dalam pikiran Anda betapa agung dan mulianya Allah serta betapa kecil dan berdosanya kita. Bersyukurlah kepada-Nya karena anugerah dan kasih-Nya. Perenungan yang sungguh-sungguh tentang karakter Allah akan membantu kita untuk takut akan Allah (ayat 6) -- HVL

TAKUT AKAN ALLAH
ADALAH PERMULAAN DARI PENYEMBAHAN YANG SEJATI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org